Batang – Puluhan siswa TK Bhayangkari Batang mendapat pengalaman tak terlupakan saat mengikuti kegiatan Polisi Sahabat Anak di Mapolres Batang. Acara yang digelar Selasa (10/9/2024) ini mengajarkan mereka tentang ketertiban berlalu lintas dengan cara yang menyenangkan.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Mapolres Batang ini dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan kepolisian setempat. Kapolres Batang hadir bersama Wakapolres, Kanit Regident Satlantas, dan Kasium Polres Batang. Tak ketinggalan, pengurus TK Kemala Bhayangkari dan anggota Polwan Polres Batang juga turut meramaikan acara.
“Kami ingin mengenalkan anak-anak sejak dini tentang pentingnya tertib berlalu lintas,” kata Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo.
Dalam acara tersebut, siswa TK Bhayangkari diajak mengenal berbagai aspek keselamatan berlalu lintas. Kapolres Batang sendiri yang memberikan materi, mulai dari tata tertib berlalu lintas hingga pengenalan jenis-jenis rambu lalu lintas. Yang menarik, anak-anak juga diajari cara menyeberang jalan dan memakai helm yang benar. “Ini penting untuk keselamatan mereka sejak kecil,” tambah Kapolres.
Tak hanya belajar, para siswa juga diajak bersenang-senang. Mereka dikenalkan dengan lingkungan Polres Batang dan bermain kereta-keretaan sambil bernyanyi. “Kami senang melihat antusiasme anak-anak.
Dengan cara yang menyenangkan seperti ini, pesan keselamatan berlalu lintas bisa lebih mudah terserap,” kata salah satu guru TK Bhayangkari yang mendampingi siswanya.
Kegiatan Polisi Sahabat Anak ini merupakan bagian dari upaya Polres Batang dalam mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak, tentang pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas. Dengan pendekatan yang ramah anak, diharapkan pesan keselamatan dapat tertanam sejak dini.
Sumsel – SMPN 1 Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan saat ini fokus pada peningkatan prestasi siswa, baik bidang akademik maupun non akademik, Hal ini disampaikan langsung oleh Asep Purnama, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah di ruang kerjanya.
“Saya bertugas disini sejak 18 September 2023 /, hampir setahun, Alhamdulillah sudah ada sedikit kemajuan, terutama pada kegiatan eskul akademik maupun non akademik”, Ujarnya, Di tambahkannya bahwa Tahun ini sekolah yang di pimpinnya menjadi juara 1 laki-laki Kejuaraan volley ball tingkat Kabupaten Banyuasin di Pangkalan Balai.
“Kemudian Pihak Sekolah juga melakukan rehab lapangan Olahraga dan Alhamdulillah juga SMPN 1 Sembawa saat ini menjadi Ikon pada kegiatan – kegiatan olahraga”, Jelasnya bangga.
Lebih lanjut utarakannya bahwa di tahun 2025-2026 yang akan datang pihak sekolahnya akan meningkatkan perbaikan sarana dan prasarana, baik itu pagar, talut termasuk pengecatan gedung -gedung.
Harapannya, Mudah -mudahan yang akan datang prestasi siswa akan meningkat lagi, dan banyak juga kegiatan ekstrakurikuler seperti karate, pencak silat, futsal, volley ball dan basket ball, selain itu juga yang akan datang dilaksanakan eskul senam, PKS, Paskibraka dan PMR.
“Target kami di tahun 2025 kegiatan Paskibraka dan PNN menjadi puncak prestasi SMPN 1 Sembawa di bidang eskul”, Tegasnya.
Menurut pantauan awak media TIN dilapangan, bahwa apa yang sudah dilakukan Asep memang sudah sesuai harapan semua pihak, dan tidak ada lagi yang patut dipertanyakan. Hal ini terlihat dari bentuk kerja nyata yang telah dilakukan, saat sekolah terlihat bersih dan rapi serta asri, sehingga membuat siswa/i terasa nyaman ketika berada dilingkungan sekolahnya, Sehingga SMPN 1 Sembawa ini patut menjadi contoh juga bagi sekolah lain yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Way Kanan – Dalam suka dan duka bunda bunda sekolah paud tk salsabila desa banjar negara kecamatan baradatu dalam mendidik anak -anak dini. Walau mendidik anak -anak didik sangat sabar dalam mengajar
Sukur allham dullillah dengan ketabahan mengajar anak -anak didik yang belum tau apa apa sekarang udah bisa belajar dan ada pula yang mengukuti perlombaan di kecamatan.
10/09/2024
Bunda-bunda paud,tk ,salsabela semua itu berkat ketabahan mengajar dan bimbingan pula orang tua anak -anak yang sekolah. Apalagi orang tua dengan setia mengantar anaknya ujar bunda sekolah.
Kami sebagai orang tua anak kami yang bersekolah di paud tk salsabila sangat berterima kasih kepada pihak sekolah karana sangat sabar membimbing anak -anak kami dalam mengajar,biasanya anak-anak kami tidak bisa apa- apa dan sekarang bisa belajar, yang diajarkan oleh bunda- bunda sekalah.
Kami orang tua anak, mendoakan semoga sekolah paud teka salsabila bisa maju dan berperitasi yang lebih banyak, dan takluput pula kepada guru -guru disekolah tersebut.
Maumere – Perkembangan kurikulum setiap zaman selalu berubah seiringi dengan perkembangan zaman. Lembaga Pendidikan dituntut untuk selalu siap menerima dan berubah. Inilah yang dirasakan 17 Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Tanawawo-Kabupaten Sikka -Propinsi NTT yang termasuk wilayah 3T ( Tertinggal,Terjauh,Terluar ).
Bertempat di SDK Wolofeo kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka : Model Pembelajaran Diferensiasi ini diberikan kepada Guru Agama Katolik Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan Tanawawo oleh Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Agustinus Badjo,S.Ag.,M.Th selama dua hari dari tanggal 10-11 September 2024. Kegiatan ini diprakarsai oleh Pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Katolik Kecamatan Tanawawo, secara swadaya dan mandiri.
Kami merasa senang dan bersyukur karena keinginan kami Guru Agama Katolik untuk mendapat pendampingan IKM terjawab sudah, yang selamai ini sangat kami nanti-nantikan, untuk diketahui dari 17 Sekolah Dasar hanya 8 sekolah yang memiliki guru Agama Katolik sedangkan 9 sekolah tidak memiliki Guru Agama Katolik. ungkap Ketua KKG PAK Kecamatan Tanawawo, Antonius Raka Uja,S,Pd kepada media teropong Indonesianews.com. Raka menambahkan wilayah Kecamatan Tanawawo berada sebelah barat Kota Maumere yang berjarak 65 KM dengan memiliki topografi yang menguji nyali kita, karena Sebagian jalan berbatu,rabat sudah pecah,mendaki. Mungkin bagi pendatang baru merasa sulit dan kurang nyaman berada di wilayah ini. Kami merasa biasa karena sudah belajar berdamai dengan alam. Bagi saya perjumpaan bersama guru dampingan saya, khusus wilayah seperti ini tidak menjadi beban, karena ini tugas panggilan yang diembankan kepada saya. Dengan suasana pedesaan ,udara bersih, menambah semangat untuk berpetualang dari desa ke desa dan dari bukit ke bukit . Mereka membutuhkan kehadiran kita untuk membagi penglaman dan membagi ilmu, ungkap Agus badjo alumni Program Pasca Sarjana ( dulu STFK Ledalero kini berubah IFTK Ledalero) Agus menambahkan materi yang diberikan kepada Guru Agama Katolik adalah RTL (Rencana Tindak Lanjut ) setelah mengikuti Diklat di Balai Diklat Keagamaan Denpasar Bali. yakni Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penguatan Moderasi Beragama. Peserta kegiatan ini sangat antusia mengikuti secara aktif dan berusaha untuk menghasilkan satu model pembelajaran Diferensiasi . ***A.Badjo/Pewarta Teropong Indonesianews.com.
Bondowoso – Pada Senin (2/9/2024 tanggal) SMPN 2 Tamanan Bondowoso menggelar kegiatan In-House Training (IHT) dengan tema “Mencipta Lingkungan Sekolah Kaya Numerasi.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi di kalangan guru dan siswa serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya dengan budaya numerasi.
Kegiatan IHT ini dibuka oleh Kepala SMPN 2 Tamanan, Samsul, S.Pd, MM.Pd, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya numerasi sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Kepala sekolah juga menekankan bahwa budaya numerasi tidak hanya berfokus pada pelajaran matematika saja, tetapi juga pada penerapan konsep numerasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional dalam bidang numerasi dan pendidikan, yaitu Mohammad Hairul, M.Pd, selaku fasilitator nasional integrasi literasi-numerasi dalam pembelajaran. Hairul memberikan materi tentang strategi dan metode pembelajaran numerasi yang inovatif, yang dapat diterapkan oleh para guru di berbagai mata pelajaran.
Selain itu, narasumber juga memberikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan keterampilan numerasi. Salah satunya dengan mentransformasikan data-data kelas dan sekolah menjadi infografis.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para guru sangat antusias dalam berdiskusi mengenai tantangan dan solusi dalam mengintegrasikan numerasi ke dalam kurikulum yang ada. Mereka juga berbagi pengalaman dalam menerapkan pembelajaran numerasi di kelas masing-masing.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik di mana para guru diajak untuk membuat modul ajar yang dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep numerasi. Para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk merancang kegiatan pembelajaran yang memadukan numerasi dengan mata pelajaran.
Kegiatan IHT ini ditutup dengan sesi refleksi, di mana para peserta menyampaikan kesan dan pesan mereka selama mengikuti kegiatan. Banyak guru yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru tentang pentingnya numerasi. Mereka berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN 2 Tamanan Bondowoso.
Kepala sekolah, dalam kegiatan hari kedua, mengapresiasi keaktifan dan semangat para guru selama 2 hari kegiatan berlangsung. Beliau juga mengajak seluruh civitas akademika SMPN 2 Tamanan Bondowoso untuk bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang kaya numerasi, demi peningkatan kualitas pendidikan dan kecerdasan siswa di bidang numerasi. Farhan
BATANG – Polres Batang menggelar acara edukasi pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada anak sekolah di Kabupaten Batang. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pejabat kepolisian, dinas pendidikan, dan perwakilan sekolah.
Kegiatan berlangsung pada Kamis (29/8/2024) di gedung PGRI Kabupaten Batang. Hadir dalam acara tersebut Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo serta pejabat lainnya.
Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo dalam paparannya menekankan pentingnya pendidikan karakter dan peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak. “Disamping pendidikan di sekolah, keluarga sebagai sumber pendidikan karakter bagi anak,”kata AKBP Nur Cahyo.
Ia juga membahas fenomena tawuran pelajar yang terjadi di Kabupaten Batang, serta memberikan tips kepada para siswa untuk melindungi diri dari kejahatan di ranah online. “Saya harap adik-adik di sini tidak melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tandasnya.
Oleh karena itu, bentengi diri dengan ilmu agama dan jauhi dari pergaulan yang menjurus ke perbuatan negatif agar tidak terjerumus dalam kegiatan kejahatan. “Carilah teman yang baik dan isi dengan kegiatan positif mengarah ke prestasi di sekolah, buat bangga orang tua, sekolah dan lingkungan,” pesan Kapolres.
Sementara, dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Batang atas kepeduliannya terhadap pendidikan di Kabupaten Batang. Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah anak-anak keluar malam.
“Keberhasilan pendidikan tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga lingkungan keluarga dan tempat tinggal. Lingkungan keluarga sangatlah penting,” ujar Bambang.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Batang juga berencana menerapkan program Jam Wajib Belajar mulai pukul 18.00-21.00 WIB untuk mencegah anak-anak keluar malam.
Acara ditutup dengan pembacaan “Ikrar Generasi Indonesia Emas Kabupaten Batang” oleh para peserta. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk kekerasan pada anak sekolah di Kabupaten Batang.
Pada bulan Agustus 2024, mahasiswa-mahasiswi KKN dari Universitas Abdurrab melaksanakan program KKN-nya di seluruh sekolah di Indonesia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang berfokus pada masyarakat, pada tahun ini KKN 2024 Universitas Abdurrab membawa KKN ke tahapan baru dan berfokus pada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dengan menyungsung tema “Selamatkan Generasi Melalui Pendidikan”. Salah satu sekolah yang menjadi tempat KKN adalah SMA Negeri 02 Dumai.
Kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswi kelompok delapan tersebut adalah tes minat, yaitu sebuah tes untuk melihat keminatan jurusan yang dimiliki siswa/siswi tersebut. Tes minat ini diadakan pada tanggal 19 Agustus 2024 pada kelas XII dengan jumlah 32 siswa/siswi.
Kegiatan kedua yang dilaksanakan adalah penyuluhan terkait “cuci tangan menggunakan sabun dan kesehatan reproduksi” dan “Bullying di sekolah dan di media sosial” yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus 2024 dan diikuti oleh seluruh siswa kelas XI sebanyak 402 siswa/siswi untuk penyuluhan pertama dan XII sebanyak 379 siswa/siswi untuk penyuluhan kedua.
Kegiatan selanjutnya yaitu program bantu untuk membantu meningkatkan kinerja dan keproduktivitas sekolah yaitu Siaga UKS dari tanggal 14 Agustus-29 Agustus 2024 dan Siaga Upacara membersamai anggota PMR SMA Negeri 2 Dumai setiap hari Senin dan pada saat Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024.
Dan Pada 14 Agustus 2024, mahasiswi KKN di SMA Negeri 2 Dumai ikut mendampingi skrinning kesehatan dari Puskesmas Dumai Timur dan Dinas Kesehatan di SMA Negeri 2 Dumai kepada seluruh siswa kelas X, melakukan pengisian tentang riwayat penyakit keluarga maupun diri sendiri, pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah.
Nangaroro – Nagekeo, 50 Tahun bukanlah usia muda, banyak tantangan yang telah dilalui oleh Lembaga Pendidikan SDN Ndenasangi. Setengah abad berkarya membentuk karakter siswa menjadi manusia cerdas tentu bukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan.
Perayaan pesta emas yang diselenggarakan di sekolah tepatnya tanggal 24 Agustus 2024 di awali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Paroki Nangaroro RD. Klemens Soa.
Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten 1 Emanuel Ndun, alumnus, tokoh agama, sesepuh adat, masyarakat sekitar serta turut menyemarakkan acara Kelompok Bermain Sedang Mekar dan siswa – siswi SDN Ndenasangi yang membawakan drama musikal, dance, puisi, serta masih banyak acara hiburan lain yang sangat meriah.
Fabianus Mana, Ketua panitia pesta emas dalam sambutannya mengharapkan para alumnus serta masyarakat agar berterimakasih pada para leluhur dan para penjasa yang telah memberikan hak ulayat untuk membangun Sekolah ini dengan nuansa ”Ti,i Mona Wiki, Pati Mona Dai”.
”Saya sebagai angkatan pertama, masih mengingat dengan jelas proses belajar saat itu, menulis dengan batu, dibalai bambu yang sudah usang, dimana terkadang ada asa yang kami rasakan tetapi Puji Tuhan para pendidik kami telah mengantar kami menjadi manusia yang baik, menjadi panutan bagi orang banyak.
Sungguh didikan yang luar biasa saat itu.” demikian ujarnya. Dia pun mengharapkan agar para pendidik dan semua elemen dalam lembaga pendidikan tersebut pada momen emas bisa mencetak emas – emas baru yang lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan jaman.
Selain itu, Emauel Ndun mengapresiasi para penjasa yang telah berkarya dan menghantar para siswa menjadi generasi cerdas. ”Para pendidik harus bisa menjadikan lembaga tersebut fundasi intelektual, beretika dan religius, serta menghargai budaya lokal.” tegasnya lagi.
Masih dalam momen yang sama, Konradus Gade, Wakil Kepala SDN Ndenasangi turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada para alumnus yang telah bekerja di Instansi Pemerintahan, serta tidak lupa para mantan kepala sekolah, guru yang pernah mengabdi di lembaga tersebut.
Dia sangat mengharapkan agar para alumnus serta pemerhati pendidikan lainnya dapat terus mendukung dengan caranya masing – masing karena masih banyak kekurangan di lembaga tersebut diantaranya belum ada lapangan serbaguna yang rencananya di bangun depan halaman sekolah. Dia juga mengisahkan Jatuh bangunnya SD Negeri Ndenasangi bermula ketika ada peralihan dari SD Negeri Mau Embo.
SD Negeri Mau Embo ini sendiri merupakan salah satu dari dua sekolah yang ada di wilayah Desa Tonggo saat itu yang masih merupakan bagian dari kabupaten Ngada. Secara topografi, Desa Tonggo merupakan daerah pesisir pantai, serta wilayah perbukitan yang terjal, memiliki pemandangan yang indah dan mengesankan.
Di Desa ini terdapat dua sekolah Dasar, yakni Sekolah Dasar Negeri Mau Embo dan Sekolah Dasar Swasta Katolik Tonggo, jarak keduanya hanya kurang lebih 250 meter. Adapun Sekolah Dasar Katolik tersebut telah ada sebelum Indonesia merdeka dan disebut Sekolah Rakyat lalu seiring dengan perkembangan saat itu berubah menjadi Sekolah Desa.
SD Negeri Mau Embo sendiri berdiri pada tahun 1964, jumlah siswa pada saat itu sangat sedikit karena dengan jarak tempuh yang masih sangat jauh dan ketidak seimbangan antara siswa dengan jumlah sekolah di Desa Tonggo.
Siswa yang bersekolah juga berasal dari Lowotuu, Basandai, Bondo, dan Kampung Baru yang sekarang masuk dalam Wilayah Desa Woewutu. SD Negeri Mau Embo sendiri lalu berpindah lokasi ke Nio Wula Dari sinilah sejarah panjang terbentuknya Sekolah Dasar Negeri Ndenasangi.
Saat itu untuk urusan pendidikan belum sepenuhnya mendapat tempat di hati masyarakat atau belum didukung oleh masyarakat sehingga banyak siswa yang putus sekolah dan tidak ingin lagi melanjutkan pendidikan mereka, sehingga ditengah pergolakan tersebut, Rafael Kewa (alm) berinisiatif untuk bertemu dengan instansi terkait dalam hal ini dengan Dinas Pendidikan di Kabupaten Ngada, bersama tokoh masyarakat, salah satunya adalah Felix Dhedu (alm), aspirasi mereka mendapatkan respon positif dari Bupati Yohanes Yos Botha (alm) saat itu. Sekolah yang awalnya di lokasi Nio Wula akhirnya berpindah lagi ke Wodosangi.
Tentunya banyak pihak yang mempertimbangkan tentang hal ini sehingga dibuatlah 2 buah ruangan darurat untuk ruang kelas guru dan ruang siswa, demikian nama sekolah juga dirubah menjadi SD Negeri Wodosangi.
Kemudian tak berhenti sampai disitu, pada tahun 1971 berbagai pihak menilai bahwa sekolah tersebut berada diatas puncak dan sangat membahayakan siswa sehingga muncul kembali pertimbangan agar sekolah tersebut dipindahkan lagi dari bukit Wodosangi ke lembah Ndenasangi dan nama sekolah juga diubah menjadi Sekolah Dasar Negeri Ndenasangi dan yang menjabat kepala sekolah pertama adalah Daniel Panda (alm).
Pemerintah banyak mengupayakan agar sekolah tersebut menjadi sekolah yang di idolakan banyak masyarakat. Pada tanggal 1 Agustus 1974 Pemerintah Kabupaten Ngada menyerahkan SK Pendirian SDN Ndenasangi. Dari tahun ke tahun lembaga pendidikan ini terus berkembang dan mengubah wajahnya lebih menarik dan tak kalah bersaing dengan lembaga pendidikan Sekolah Dasar lainnya.
Sekolah ini pun telah berhasil mencetak ribuan cendekiawan yang telah bekerja baik di instansi pemerintahan, maupun swasta. Prestasi siswa – siswi yang tidak diragukan lagi menjadi bukti bahwa pendidik pada lembaga tersebut sangat kompeten dibidangnya masing – masing.
Sebanyak 15 mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (IMANUSTI) STIE YAPAN Surabaya berhasil menyelesaikan studi mereka dengan bantuan program beasiswa pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Para lulusan tahun 2024 ini merupakan hasil dari kerjasama kampus dengan berbagai sekolah, yang ditujukan kepada siswa berprestasi dan dari keluarga yang kurang mampu.
STIE YAPAN Surabaya terus berkomitmen untuk memberikan beasiswa, membantu keluarga kurang mampu dan mendorong mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Aloysius Hama, S.H., S.E., M.M., M.Ak., B.K.P., Ketua Program Studi Akuntansi STIE YAPAN Surabaya melalui sambungan telepon pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Menurut Aloysius, komitmen ini merupakan upaya kampus untuk menghindari generasi muda putus sekolah akibat masalah biaya. Selain itu, program beasiswa ini juga bertujuan memutus mata rantai kemiskinan di masyarakat.
“Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri dan swasta masih belum sepenuhnya ‘ramah’ bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Masih banyak mahasiswa potensial yang terkendala melanjutkan kuliah karena biaya yang tidak terjangkau,” jelas Aloysius .
Aloysius menegaskan bahwa STIE YAPAN Surabaya siap menerima calon mahasiswa baru dengan menawarkan berbagai program beasiswa. Beasiswa tersebut mencakup beasiswa dari pemerintah seperti KIP Kuliah Merdeka dan KIP Usulan Masyarakat serta beasiswa dari pihak swasta baik dari perusahaan, organisasi, maupun yayasan.
Beasiswa ini diberikan berdasarkan prestasi akademik dan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa. Terbukti, hampir 75% mahasiswa asal NTT dibebaskan dari biaya kuliah selama 4 tahun dan sebagian mahasiswa bahkan mendapatkan uang saku bulanan selama masa studi.
“Program beasiswa ini terutama ditujukan untuk masyarakat Manggarai, NTT. Saat ini, hampir 30 sekolah di Manggarai sudah bekerja sama dengan STIE YAPAN Surabaya,” tambah Aloysius.
Ia berharap bahwa program beasiswa ini bisa menjadi solusi untuk memutus mata rantai kemiskinan di Manggarai, NTT. Aloysius menekankan bahwa beasiswa merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan dan terciptanya kemakmuran rakyat.
“Kuliah di perguruan tinggi adalah impian banyak orang, termasuk anak-anak dari keluarga tidak mampu. Perguruan tinggi yang mendapatkan dukungan dana dari pemerintah dinilai ‘ramah’ dari segi biaya dan memiliki kualitas yang baik, sehingga lulusannya memiliki nilai tambah saat memasuki dunia kerja,” ujar Aloysius.
Ia menambahkan, “Kampus STIE YAPAN siap membantu masyarakat NTT dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, makmur, dan sejahtera melalui program beasiswa pendidikan yang kami tawarkan.”
Untuk diketahui, STIE YAPAN saat ini juga telah membuka Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di bidang Akuntansi, dengan waktu kuliah yang lebih cepat dan biaya yang terjangkau.
GARUT – Lima media dikabupaten Garut melaksanakan klarifikasi terhadap kepala sekolah SDN 2 Sukamentri melalui layangan surat resmi yang diwakili oleh media Jayapos, Surat klarifikasi yang dilayangkan senin dengan nomor surat 21/viii-JP/2024 sampai berita ini ditayangkan belum juga mendapatkan respon dari kepala sekolah.
Klarifikasi dilayangkan terkait dua hal yang menjadi temuan wartawan di sekolah tersebut diantaranya wartawan mendapat temuan adanya pengangkatan guru honor oleh kepala sekolah.
Dimana pemerintah sudah melarang pengangkatan guru honor baru sebelum agenda pemerintah melaksanakan pengangkatan honorer lama menjadi P3K,Larangan tersebut sudah dari tahun 2025 diberitahukan kepada semua unsur birokrasi se indonesia dan digarut juga.
PJ Bupati melayangkan larangan tersebut dengan surat edaran nomor ; 100.3.4.2/5378/BKD tahun 2024, edaran PJ Bupati ditindak lanjuti oleh edaran kepala dinas pendidikan kabupaten garut Ade Manadin dengan nomor ;800.1.8.1/1817/Disdik, Dari edaran tersebut wartawan dapatkan temuan di SDN 2 Sukamentri kecamatan Garut Kota bahwa kepala sekolah mengangkat guru honor dan mulai bekerja pada awal tahun ajaran baru,
Hal tersebut diakui Lisda senin (12/08 ) diruangan Guru SDN Sukamentri mengatakan dirinya sebagai guru honor yang baru bekerja dan dirinya tidak mengetahui aturan tersebut sehingga dirinya siap diberhentikan asalkan sesuai aturan, menurut Lisda disekolahnya tempat bekerja ada beberapa honor yang belum punya NUPTK juga belum masuk Dapodik tapi mereka lebih duluan bekerja, dan hanya satu guru honorer yang sudah punya NUPTK dan terdaftar di Dapodik yaitu Gina , sementara YUDA dan Irsan ( operator sekoah) sama dengan dirinya Ucapnya.
Berkaitan dengan guru honorer wartawan mengkaji sebuah temuan dalam Arkas tentang dana BOS yang dialokasikan untuk pembayaran guru honor pada tahun 2023 tahap 1 RP 60.900.000 dari total dana yang diterima pada BOS tahap 1 sebesar RP 115.199.710 dan pada tahap 2 pembayaran guru honor sebesar Rp,51.300.000, jika dianalisis besaran pembayaran guru honor pada tahap 1 lebih dari 50 persen dari dana BOS yang diterima, dan pada pembayaran tahap 2 dibawah 50 persen darai dana bos yang diterima, Apalagi jika dianalisis dengan guru honor yang bisa dibayar dari dana BOS hanya satu orang jika menurut aturan yang berlaku,
Dari kajian tersebut wartawan mencoba mengklarifikasi, awalnya menurut kepala sekolah Hj AAM juga pengawas Bina Pudin kepada wartawan Jayapos persoalan tersebut diarahkan kepada H Jujun koordinator wilayah Garut kota yang baru, namun ketika dihubungi menurut jujun melalui Watshap setelah dianlisis data itu tidak akurat, sesuai petunjuk kepala sekolah juga pengawas bina wartawan silahkan untuk menemui pak Korwil namun ketika dihubungi Jujun mengatakan belum ada waktu dibulan agustus ini paling bisa dibulan september mendatang.
Jika pejabat membutuhkan waktu tentu saja, wartawan pun butuh waktu, sesuai kerja jurnalistik sudah dilakukan klarifikasi namun beberapa kali ditanyakan kepada kepala sekolah terkait jawaban surat tidak merespon maka sudah layak untuk pemuatan berita dan jika masih berkehendak untuk hak jawab maka para wartawan pun siap untuk memuat hak jawab sebagai kewajiban jurnalis untuk keseimbangan tayangan pemberitaan.