Teropongindonesianews.com
Marau, Ketapang, Kalimantan Barat- Kamis, 28 Juli 2022. Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi keluarga besar SDS EKA TJIPTA KENANGA, sebab hari ini sekolah kami mengadakan acara perpisahan atau PISAH KENANG untuk kedua guru yang sudah lulus dalam seleksi P3K Kabupaten Ketapang, yang akan pindah tugas ke tempat yang baru. Acara Pisah Kenang ini setidaknya bisa meredam gejolak penasaran yang ada di dada keluarga besar SDS Eka Tjipta Kenanga. Mereka bisa menghibur diri dan memuaskan diri mereka dengan berfoto bersama-sama kedua rekan guru mereka tercinta. Guru mereka yang telah menumpahkan ilmunya kepada setiap kepala-kepala polos yang laksana Hardisk yang baru terisi sebagian saja. Pisah Kenang ini juga sebagai tanda pelepasan secara resmi oleh lembaga sekolah yang telah menjadi tempat mereka menyalurkan ilmu selama kurang lebih tiga tahun.
Kata Orang bijak, “ada pertemuan ada pula perpisahan”. Begitulah dengan kedua rekan guru kami tercinta, mereka mulai diterima di lembaga ini tiga tahun yang lalu dan telah memberikan beragam ilmu serta motivasi dan didikan yg menghasilkan peserta didik yang handal dan membanggakan.
Untuk selanjutnya kedua rekan guru ini harus pergi lagi ke tempat yang baru membagi ilmu agar peserta didik dapat menggapai cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. Dalam sambutannya Eko Setyawan Oktibernadi, S.Pd.Gr, sebagai rekan guru yang akan pindah tugas menyampaikan pesannya kepada pra murid dan rekan sejawatnya. “Saya pun jadi teringat lagu Laskar Pelangi dari Nidji. Semoga lagu yang pernah populer sebagai sound track Film Laskar Pelangi ini bisa menjadi peluru motivasi kepada seluruh siswa saya. Nidji berpesan dalam lagunya:
*_Mimpi adalah kunci Untuk kita menaklukkan dunia Berlarilah tanpa lelah Sampai engkau meraihnya
Bebaskan mimpimu di angkasa Warnai bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa Walau dunia tak seindah surga Bersyukurlah pada Yang Kuasa Cinta kita di dunia selamanya
Cinta kepada hidup Memberikan senyuman abadi Walau hidup kadang tak adil Tapi cinta lengkapi kita_*
Laskar pelangi takkan terikat waktu Jangan berhenti mewarnai Jutaan mimpi di bumi Sebagai guru yang tugasnya mentransfer ilmu dan mendidik dengan hati, tentu saja banyak suka dan duka bersama murid-muridnya. Sebagai murid, tentu saja mereka kadang-kadang membuat senang dan bangga guru mereka. Tetapi tidak sedikit juga para murid yang kadang-kadang membuat jengkel dan marah gurunya. Tetapi guru tetaplah guru. Dia harus berlapang dada dan senang memberi maaf kepada kesalahan-kesalahan murid-muridnya”. Salam kesempatan lain kepala SDS Eka Tjipta kenanga, Anang Prasetyo, S.Pd.Gr. menyampaikan bahwa “fungsi ganda dari sekolah, yaitu: sebagai tempat untuk Belajar-Mengajar dan Mendidik. Jika ada murid yang melanggar rambu-rambu atau tata tertib, maka tugas sekolahlah yang harus terus membina dan mendidik mereka hingga mereka benar-benar seperti anak yang disayang ibu dan bapaknya.
Marahnya guru kepada murid bukanlah seperti marahnya Polisi kepada Penjahat. Tetapi marahnya guru adalah marah sayang. Itu ibarat marahnya Ayah dan Ibu kepada Anaknya. Begitu pula cinta-nya guru kepada muridnya, bukanlah cinta Romeo kepada Yuliet, atau seperti perangko di amplop.
Selamat Jalan dan terimakasih bagi kalian rekan dan guru kami tercinta. Di pundakmu harapan keluarga dan bangsamu berada. Janganlah kau patah semangat melihat jurang terjal menganga. Di seberang sana, kan kau temukan emas dan intan berlian nan mempesona. Kau ibarat burung camar yang pergi pagi dan pulang petang membawa berita gembira kepada anak-anak di sarang. Sang burung membawa bekal makanan yang cukup untuk esok hari. Wahai murid-muridku sayang, gurumu ibarat obor penerang. Cahaya yang diberikan oleh guru-gurumu harus kau bawa ke tempat kegelapan agar bisa menjadi penerang di tengah kegelapan itu. Habis Gelap Terbitlah Terang, demikian pesan ibunda pahlawan RA Kartini. Dari Kegelapan Menuju Terang Benderang (minaz zulumati ilannuur), demikian agama kita menjelaskan. Wujudkan mimpi-mimpi indahmu. Kelak kau kan tahu apa makna kehidupan. Tetapi berjalanlah di rel kehidupan yang benar. Patuhilah segala rambu dan aturan. Karena itu membawa kepada keselamatan”. tandasnya.
Acara perpisahan pun diakhiri dengan foto bersama serta isak tangis para murid mewarnai halaman sekolah yang selama ini terasa gersang oleh suasana pandemi yang belum juga berakhir. Terimakasih guruku dan selamat berkarya ditempat yang baru.
*Bung Aan*