
Teropongindonesianews.com
Pesawaran – Pasca pemberitaan terkait dugaan kelalaian pelayanan medis di RSUD Pesawaran, Direktur Utama (Dirut) rumah sakit tersebut melakukan kunjungan ke rumah keluarga pasien untuk meminta maaf , Namun, langkah tersebut justru menuai kecaman dari suami pasien, MS (51), yang menganggap permintaan maaf tersebut tidaklah cukup.
“Gak mikir apa emang gk punya pikiran ya mereka itu bang? Enak bener mereka ya, dateng ke rumah saya cuma ngomong minta maaf doang setelah apa yang sudah mereka lakukan ke istri saya , Saya menduga mungkin nyawa para pasien gak ada harganya bagi mereka barang kali ya bang, makanya mereka Berbuat Seenaknya ,” ujar MS dengan nada geram.
MS juga mengungkapkan rasa kekecewaannya karena bukan Dirut yang secara langsung datang dan meminta maaf, melainkan perwakilannya. “Apakah seperti ini tanggung jawab dari seorang pimpinan atau direktur utama (DIRUT) rumah sakit umum kabupaten pesawaran ini? Kalau memang demikian berarti secara tidak langsung dia menunjukkan siapa dirinya sebenarnya, karna cuma seorang pengecut dan seorang pecundang yang lari dari tanggung jawab,” tegasnya.
“Pokoknya bang saya tidak terima di perlakukan seperti ini oleh mereka. Bukankah kita di indonesia ini ada rumusan pancasila sebagai perwujudan filsafat kemanusiaan yang mencerminkan hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan alam sekitar bang?” tanya MS. “Jadi kalau mereka semena mena dalam memperlakukan orang lain dikarnakan mereka mempunyai wewenang, kuasa, jabatan dalam suatu instansi tersebut lantas buat apa adanya sila ke 2. (Kemanusiaan yang adil dan beradab) Dan sila ke 5.( Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia). Dalam pancasila bang?” tutupnya.
Kekecewaan MS terhadap RSUD Pesawaran menunjukkan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup untuk meredakan amarah dan rasa kecewa keluarga pasien, Permintaan maaf tersebut dianggap sebagai bentuk pencitraan semata dan tidak mencerminkan rasa tanggung jawab yang seharusnya dimiliki oleh institusi kesehatan.
Keluarga pasien menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak RSUD Pesawaran atas dugaan kelalaian pelayanan yang terjadi. Mereka menuntut agar pihak rumah sakit mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem pelayanan dan menjamin agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Herman