
Oleh Dionisius Ngeta, Komsos Paroki
teropongindonesianews.com
Pastor Paroki Santa Maria Magdalena Nangahure, P. Wilhelmus Lae, CP menyampaikan bahwa dalam rangka merayakan Tahun Yubileum tahun ini (2025), umat dibebaskan dari tunggakan iuran paroki. “Berita gembira di paroki kita, khusus untuk 780-an Kepala Keluarga (KK) yang belum membayar Dana Paroki Mandiri 1 Juta Rupiah Untuk Satu KK Seumur Hidup. Apabila mereka membayar 1 Juta Rupiah di tahun 2025 ini, maka tunggakan iuran paroki selama ini dihapus”, demikian Pater Wilem, CP yang sejak tahun 2013 mengabdi di Paroki Nangahure sebagai Pastor Paroki.
Kabar gembira ini disampaikan Pater Wilem, CP pada saat pertemuan sosialisasi Program Kegiatan Pastoral Paroki Tahun 2025 di Gereja Santa Maria Magdalena Nangahure Senin, 24 Februari 2025. Pertemuan sosialisasi tersebut dihadiri oleh para pengurus Komunitas Basis Gerejawi (KBG) dan Pengurus Lingkungan di Pusat Paroki. Informasi gembira tersebut kemudian ditindaklanjut dengan dilakukan pertemuan khusus untuk pengurus KBG dan Lingkungan di pusat paroki pada hari Minggu, 02 Maret 2025 difasilitasi oleh Ketua Pelaksana Harian DPP Paroki Bapak Marselinus Mau.
Namun demikian Pater Wilem, CP juga memberikan persyaratan. “Mereka, Kepala Keluarga (KK) yang bersangkutan harus bisa menunjukkan Buku Tabungan minimal 2 juta rupiah. Tahun Yubileum mereka kita bebaskan saja iuran paroki. Tapi Dana Pembangunan tetap dibayar”, tegas Pater Wilem, CP. Jadi Kepala Keluarga yang bersangkutan harus memiliki Tabungan minimal 2 juta rupiah dengan menunjukkan buku Tabungan dan Dana Pembangunan tetap dibayar.
Para pengurus KBG dan Lingkungan tentu sangat bergembira dan berterima kasih atas kebijakan yang diambil oleh Pater Wilem, CP selaku Pastor Paroki. Menurut mereka kebijakan tersebut meringankan umat selain merupakan salah satu bentuk atau wujud nyata dari pemaknaan Tahun Yubileum, tahun pembebasan. “Atas nama umat di KBG dan Lingkungan kami mengucapkan terima kasih atas kebijaksanaan ini. Tentu selain meringankan umat hal ini juga merupakan wujud nyata dari pemaknaan Tahun Yubileum, tahun pembebasan dan pengharapan”, demikian Ketua Lingkungan St. Isidorus, Bapak Emanuel Diaz, yang sudah 2 periode menjabat sebagai ketua lingkungan tersebut.
Dalam sosialisasi program kegiatan pastoral tahun 2025 tersebut disampaikan bahwa ada 49 kegiatan/program Komisi Biro Lembaga Maumere (Kobilem) dan 47 kegiatan atau program paroki. Jadi total ada 96 program kegiatan yang harus dilaksanakan dalam tahun 2025.
Ada 7 program prioritas dan kegiatan-kegiatannya yang dilaksanakan dalam tahun 2025 berdasarkan Matriks Program Kegiatan Pastoral Paroki dan telah disetujui dan disahkan oleh Bapak Uskup Maumere. Ketujuh program dan kegiatan tersebut antara lain, Pertama, Program Pemberdayaan Pealayan Pastoral. Kedua, Pemberdayaan Keluarga Katolik. Ketiga, Pemberdayaan Ekonomi Umat. Keempat, Pemberdayaan Politik Warga. Kelima, Pemberdayaan Solidaritas Warga. Keenam, Pemberdayaan Ketahanan Warga dan Ketujuh, Pemberdayaan Organisasi Rohani.
Selanjutnya juga disampaikan bahwa ada 8 Rekomendasi hasil pertemuan para imam sekeuskupan Maumere pada saat penetapan program kegiatan pastoral tahun 2025. Kedelapan Rekomendasi tersebut antara lain: Pertama, Gerekan Kembali ke Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Hal ini mengingat KBG adalah subyek, lokus dan fokus dari komunitas perjuangan.
Kedua, Gerekan Pemberdayaan Keluarga. Keluarga adalah embrio yang membentuk KBG. Pemberdayaan keluarga-keluarga Kristiani adalah keniscayaan sebagai modal yang dapat menggerakan KBG sebagai komunitas perjuangan. Ketiga, Gerekan Peduli Sanpukat dan Sekolah-sekolas Katolik di Keuskupan Maumere. Kempat, Mempertahankan Kebijakan Keuangan Satu Pintu (One Gate System). Kelima, Meningkatkan Partisipasi Umat dalam aksi solidaritas.
Keenam, Para Pastor sebagai titik api perlu meningkatkan kapasitas dan solf skill dalam karya pastoral. Ketujuh, Kegiatan Tahun Yubileum 2025. Tahun 2025 harus bisa dimaknai sebagai tahun pertobatan ekologis. Paradigma dan perilaku yang diskriminatif dan tidak adil terhadap alam lingkungan mesti perlahan-lahan berubah. Kedelapan, Galakan Biduk 100 persen. Karya pastoral di Keuskupan Maumere pada saat ini berbasiskan data sehingga pendataan umat di Keuskupan Maumere bebasis data BIDUK (Basis Integrasi Data Umat Keuskupan Maumere.
Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan data Kepala Keluarga (KK) dan jumlah jiwa umat Paroki Nangahure. Per Januari 2025 umat Nangahure terdiri dari 2.631 KK yang tersebar pada lima wilayah pelayanan yaitu Pusat Paroki 1.011 KK, Stasi Urungpigan 410 KK, Stasi Patisomba 333 KK, Stasi Wailiti, 625 KK dan Stasi Waturia 252 KK. Sedangkan jumlah umat secara keseluruhan adalah 10.180 jiwa.
Data ini sudah disesuaikan dengan data BIDUK. Data tersebut akan selalu dimutahirkan sesuai dengan perkembangan umat. Karena itu diharapkan para pengurus KBG dan Lingkungan untuk selalu “up date” data umat dan dilaporkan ke Sekretariat Paroki.
Dalam kata akhirnya, Pastor Paroki, P. Wilem, CP mengharapkan agar seluruh fungsionaris pastoral paroki menggunakan Dokumen Program Pastoral Tahun 2025 sebagai wahana untuk mewujudkan pelayanan pastoral yang lebih terencana dan terukur. Tentu semua program dan kegiatan yang sudah direncanakan dan godok bersama tidak lain adalah demi terwujudnya visi Keuskupan Maumere yang beriman, Sejahtera, solider dan membebaskan dalam terang Sabda Allah.