Teropongindonesianews.com
Sukowono / Jember – Meskipun banyak sapi di wilayah Sukowono yang mati akibat terkena panyakit PMK , Namun yang jelas cukup menyedot perhatian sekaligus merepotkan petugas kesehatan hewan di berbagai wilayah desa di kecamatan Sukowono Jember.
Seperti yang diungkapkan oleh petugas kesehatan hewan ternak wilayah kecamatan sukowono Jember Ainun, kepada wartawan Teropongindonesianews.com hampir setiap hari pihaknya bersama petugas kesehatan hewan lainya melakukan monitoring sekaligis membantu para peternak yang sapi peliharaanya terkena PMK .
“Di wilayah kecamatan Sukowono paling banyak sapi yang mati dan yang sakit karena terkena virus PMK, Sehingga kami harus berbagi waktu dengan petugas kesehatan hewan lainya untuk membantu mengobati sapi para peternak agar bisa terselamatkan dari penyakit PMK” urai Ainun.
Semetara berdasarkan pantauan Wartawan di beberapa wilayah desa sering kali pemerintah desa melakukan Sosialisasi secara mandiri untuk mengatasi dan mengantisipasi agar kematian sapi di wilayah desa tersebut bisa di minimalisir,dengan cara memberikan bantuan obat maupun dalam bentuk yang lain.
Ainun menyadari dengan keterbatasan Petugas Penyuluh lapangan PPL ternak yakni tidak seimbangnya petugas di lapangan dengan area wilayah yang harus di tangani, sehingga banyak para peternak mengeluh tidak segera tertangani dengan cepat hingga banyak ternak sapi warga yang mati terkena PMK.
“Kami menyadari adanya keterbatasan petugas yang di miliki oleh Dinas Tanaman pangan dan peternakan Jember, Sehingga ada beberapa kepala desa yang melakukan sosialisasi sekaligus memberikan obat secara mandiri dengan cara Brosing di beberapa media sosial, Dengan harapan ternak sapi milik para peternak tidak banyak yang mati”.pungkaanya.
( Zubaidah/ Santoso ).