Teropongindonesianews.com
Sikka – Minggu, 02 Juli 2023 adalah momentum yang membahagiakan bagi Komunitas Panti Santa Dymphna Yayasan Bina Daya Cabang Sikka (YASBIDA). Komunitas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapat kesempatan dikunjungi oleh orang nomor satu di Nian Tana Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si, atau yang biasa disapa dengan sebutan Bupati Robi Idong, bersama ibu. Setelah tiba di Panti Santa Dymphna dan menemui Pimpinan Panti/Yayasan, Sr. Lucia, CIJ, Pak Robi Idong dan ibu bersama Pemilik PT. Sumber Rejeki Berkat Lautan Indonesia langsung menuju kebun panti yang berlokasi di Dusun Orinbao, Desa Nita Kecamatan Nita Kabupaten Sikka.
Sr. Lucia, CIJ dan salah satu pegawai Panti mendampingi Pak Robi bersama Ibu dan Ibu Nuning, pemilik PT. Sumber Rejeki Berkat Lautan Indonesia. Suasana persaudaraan, keakraban dan kekeluargaan sungguh terasa mesrah terjalin dalam kunjungan itu. “Ini yang pertama kali Bapak Bupati kunjungi kebun panti. Saya tidak membayangkan hal ini bisa terjadi. Bapak Bupati Sikka adalah orang baik dan dekat dengan rakyat kecil. Dia adalah pejabat pertama di daerah yang mengunjungi kebun panti ini”, demikian Sr. Lucia, CIJ, yang sudah kurang lebih 20 tahun membaktikan hidup dan panggilannya bagi ODGJ di Panti Santa Dymphna.
Menurut Sr. Lucia, CIJ, mengunjungi panti adalah symbol keberpihakan dan tanda cinta seseorang terhadap yang kecil dan lemah. “Mengunjungi Panti Santa Dymphna yang secara khusus merehabilitasi ODGJ bahkan sampai berjalan-jalan bersama bapak Bupati dan Ibu, melihat-lihat kebun dan usaha ternak panti adalah sesuatu yang luar biasa. Ini adalah tanda, symbol bahwa Bapak Bupati Sikka, Robi Idong dekat dengan orang kecil, demikian penjelasan mantan mahasiswi Stipas St. Cirilus Ruteng itu.
Biarawati Kongregasi CIJ yang juga dipercayakan sebagai Bendahara Yayasan Pusat ini juga sungguh merasakan suasana persaudaraan dan kekeluargaan dalam kunjungan tersebut. “Saya sungguh merasakan persaudaraan, keakraban dan kekeluargaan yang terjalin kendatipun hanya beberapa saat saja. Kami bisa saling sharing pengalaman, bertanya dan berkelakar. Bahkan saya sempat menyakan kepada Bapak Bupati, apakah mau maju lagi pada Pilkada berikutnya. Dan dia menjawab: “Kalau Tuhan masih pakai”. Bagi saya ini jawaban yang mengekspresikan keyakinannya bahwa menjadi pemimpin itu bukan hanya kehendak pribadi tetapi juga adalah kehendak Tuhan”, demikian Sr. Lucia, CIJ.
Pak Robi Idong bersama Ibu dan Pimpinan PT. Sumber Rejeki Berkat Lautan Indonesia menyempatkan diri, melihat-lihat kebun dan juga usaha ternak (babi dan itik/bebek) Panti Santa Dymphna. Pak Robi Idong bersama Ibunya dan ibu Nuning bahkan dari kandang ke kandang melihat secara langsung induk-induk babi dengan anak-anaknya yang menggemaskan. Sesekali mereka berhenti sejenak sambil sharing tantangan dan kesulitan selain memperhatikan kondisi dan situasi kebun dan usaha ternak tersebut.
Dengan lugas Pimpinan Panti Sr. Lucia, CIJ menceritakan bahwa tantangan dan kesulitan untuk usaha kebun dan ternak panti adalah air bersih. “Kami di sini tidak ada / tidak dapat instalsi air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah. Kami sudah pernah bertemu dengan kepala PAM di Nita sejak dibangun usaha ini tapi disampaikan bahwa debit air tidak cukup dan kuota sudah habis. Kebutuhan air untuk MCK dan usaha ternak sangat besar. Suplai air bersih kami selama ini dibeli dari perusahaan tanki air. Setiap minggu kurang lebih 5 tanki air (25.000 air) yang dibutuhan dengan biaya Rp. 1.0050.000,” demikian penjelasan Sr. Lucia, CIJ.
Informasi yang diseringkan Sr. Lucia, CIJ direspon dengan sangat baik oleh Pak Robi Idong. “Saya akan kontak atau koordinasi dengan Pimpinan PDAM Daerah untuk masalah yang dihadapi itu agar dilakukan isntalasi jaringan perpipaan air bersih ke kabun panti dalam waktu dekat. Suster Lucia, CIJ dan Kongregasi CIJ sudah membantu Negara/Pemerintah merehabilitasi orang miskin dan terlantar seperti ODGJ di Panti”, demikian tanggapan dan ungkapan kepedulian bupati Sikka.
Panti Santa Dymphna sudah merintis usaha kebun dan ternak babi untuk mendukung biaya-biaya operasional pelayanan terhadap ODGJ di Panti Santa Dymphna sejak tahun 2020. Babi yang dipelihara adalah babi induk jenis Lendreis. Ada 21 induk babi jenis Lendreis yang sedang dipelihara dan sudah berproduksi sejak tahun lalu. Ada ratusan ekor anak babi yang sudah terjual sejak tahun lalu. Ada 7 orang karyawan yang dipercayakan menangani/mengurus ternak babi dan 3 karyawati sebagai pemasak selain juga membantu mengurusi kebun dan ternak babi.
Ibu Nuning, Pimpinan PT. Sumber Rejeki Berkat Lautan Indonesia sangat mengapresiasi terobosan yang dilakuan oleh YASBIDA/Panti Santa Dymphna di bawah Pimpinan Sr. Lucia, CIJ. Ia membantu Panti Santa Dymphna dengan membeli 13 ekor anak babi. “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung usaha ternak yang dilakukan Sr. Lucia, CIJ. Dengan usaha ternak tersebut tentu dapat membantu keberlangsungan karya pelayanan terhadap ODGJ di Panti Santa Dymphna. Karya pelayanan ini adalah karya kemanusiaan”, demikian ibu Nuning di sela-sela kunjungannya saat itu.
Pada keesokan harinya, Senin 03 Juli 2023, Ibu Nuning bersama staf dan sopirnya sekali lagi mengunjungi dan menemui langsung ODGJ Panti Santa Dymphna yang sedang melakukan kegiatan terapi psikologi di pelataran/halaman panti. Ketika memasuki pelataran/halaman panti, tampak ODGJ sangat antusias menerima kehadiran Ibu Nuning bersama stafnya. Mereka menyambut kehadirannya dengan Puisi, Nyanyian dan Sharing dari beberapa pasien (5 orang) yang sudah sembuh dan membantu di Panti bahkan dikuliahkan di UNIPA Prodi Psikologi.
Ketrin, salah seorang klien membawakan puisi dengan judul “Puri Hati”, karya Sr. Lucia, CIJ. Sedangkan Nova menyanyikan lagu “Terima Kasih Tuhan” salah satu lagu Rohani. Dan Paulus Lunga, menseringkan berkat dan rahmat Tuhan yang dirasakannya sehingga dia mengalami kesembuhan dan boleh dipercayakan Panti/Yayasan untuk kuliah di UNIPA Maumere. “Kami sungguh merasakan berkat Tuhan di Panti ini. Sistim pelayanan dan pendampingan yang dilakukan oleh lembaga, para perawat dan tenaga psikologi sungguh luar biasa. Kerja keras mama Sr. Lucia, CIJ dan teman-teman di sini membuat kami menjadi lebih baik bahkan menjadi sembuh. Ada yang dipercayakan untuk bekerja di Panti dan ada juga yang dikuliahkan, seperti saya”, demikian Paulus Lunga, asal Kabupaten Nagekeo yang sebentar lagi akan selesaikan Skripsinya.
Ibu Nuning tampak sangat terharu menyaksikan sharing dan antusiasme semua ODGJ (127 orang) Panti Santa Dymphna yang berkumpul di halaman tengah panti. Ia kemudian bersama Sr. Lucia, CIJ langsung membagikan Snack siang kepada klien/ODGJ yang sudah disiapkan dari kantornya. “Saya sangat terkesan dan terharu ketika berada di sini, bersama mereka. Ini pengalaman pertama yang mengesankan. Panti ini merupakan wadah untuk berbagi berkah dan berbuat kebaikan”, demikian Ibu Nuning di sela-sela perbincangan dengannya.
Dalam sambutannya, Koordinator Program, Dionisius Ngeta menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga atas kepedulian dan keprihatinan pimpimpin PT. Sumber Rejeki Berkat Lautan Indonesia terhadap ODGJ Panti Santa Dymphna. “Solidaritas dan Religiusitas seseorang terlihat bukan dalam kata-kata tapi dalam tindakan nyata terutama kepada mereka yang terpinggirkan dan membutuhkan bantuan kita. ODGJ adalah salah satu komponan yang termiskin dan terpinggir. Mereka sering dilabelisasi dan mengalami diskriminasi perlakuan. Mereka sangat membutuhkan dukungan kita. Karena itu kami berterima kasih atas kehadiran Pimpinan PT. Sumber Rejeki Berkat Lautan Indonesia. Hemat saya, kehadiran ibu Nuning bersama stafnya tidak hanya sekadar kunjungan biasa tapi merupakan symbol kepedulian dan ungkapan solidaritas dan religiusitas, demikian Koordinator program.
Dionisius Ngeta