Teropongindonesianews.com
Pemuda diharapkan bisa ikut berperan bersama seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya merealisasikan Indonesia bebas dari korupsi. Hal ini disampaikan Deputi Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana dalam Bimbingan Teknis Pemuda Antikorupsi di Ruang Teater Gedung ACLC KPK, Rasuna Said, Senin (19/9).
Dihadapan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek), Wawan menjelaskan banyaknya kaum muda yang terjerat korupsi. “Jika dilihat berdasarkan usia, usia 24 sampai 39 saat ini sudah banyak yang menjadi koruptor. Kemudian upaya kami dari Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat sesuai UU KPK maupun UU Tipikor yang disebutkan bahwa upaya pemberantasan korupsi dilakukan bersama masyarakat, karenanya peran serta masyarakat benar-benar diharapkan,” kata Wawan.
Dia melanjutkan, KPK terus berupaya untuk menjalankan tugas melalui beberapa pendekatan. Pertama adalah pendidikan, yaitu bagaimana upaya membangun nilai-nilai antikorupsi, membangun nilai-nilai integritas pada seluruh bangsa Indonesia ini supaya semua paham apa itu korupsi beserta dampaknya. Sehingga harapannya melalui pendidikan ini tidak ada lagi yang berniat untuk korupsi.
Kemudian kedua adalah melalui pencegahan, bagaimana membangun sistem agar seluruh sistem yang ada di Indonesia bebas dari korupsi, dan ketiga melalui pendekatan penindakan yang harus tetap dijalankan untuk memberikan efek jera. Tentu upaya tiga pendekatan tersebut tidak mungkin bisa direalisasikan tanpa peran serta dari seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pemuda.
“Berdasarkan data, dari 1400 yang mendaftar untuk mengikuti Program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) angkatan III Tahun 2022, hanya 100 orang yang dipilih dan ini adalah suatu kebanggaan. Kami berharap, kepada para pemuda bisa memanfaatkan kesempatan yang sudah diberikan oleh negara melalui Kemenpora ini khususnya dibidang antikorupsi, karena tentu saja nanti di 2045 yaitu 100 tahun Indonesia merdeka, kalianlah yang akan menduduki jabatan-jabatan tertentu yang signifikan di negara ini untuk menjadikan Indonesia yang maju dan bebas dari korupsi,” ujar Wawan menutup sambutannya.
Kegiatan Bimbingan Teknis Pemuda Antikorupsi dengan tema “Membangun Jiwa Kepemimpinan yang Berintegritas dan Antikorupsi Menuju Indonesia Maju dan Sejahtera” turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh, dan 100 peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan III Tahun 2022, Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh dalam kesempatan yang sama mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari piloting yang dilaksanakan oleh Kemenpora untuk menerjemahkan komitmen Presiden RI dalam upaya membangun SDM unggul. Komitmen SDM unggul tentu tidak mungkin bisa optimal dilaksanakan tanpa intervensi untuk penguatan sumber daya pemuda.
“Upaya untuk mewujudkan SDM unggul salah satunya dengan penguatan kepemimpinan. Menpora RI Zainudin Amali juga sudah menetapkan lima prioritas program di dalam menerjemahkan komitmen Presiden sebagai satu visi besar mewujudkan Indonesia emas 2045, salah satunya adalah komitmen untuk membangun karakter kebangsaan, inklusifitas, modernisasi, dan kemudian budaya antikorupsi yang menjadi salah satu bagian tidak terpisahkan dari komitmen pembangunan karakter bangsa,” Kata Asrorun.
Santoso/Redaksi