Teropongindonesianews.com
Wongsorejo, Banyuwangi – Kepemimpinan seorang kepala desa seharusnya menjadi panutan bagi masyarakatnya. Namun, realita berkata lain. Oknum Kades di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, diduga jauh dari harapan tersebut.Sejak dilantik tiga tahun lalu, oknum Kades ini dihujani keluhan dari masyarakat.
Alih-alih menunjukkan jiwa kepemimpinan, ia malah diduga hanya mementingkan kelompoknya sendiri dan memperkaya diri.Dugaan penyelewengan anggaran desa menguat.
Salah satu contohnya adalah program ketahanan pangan yang digagas pemerintah pusat. Dana desa sebesar 20% yang dialokasikan untuk program ini, diduga kuat dimanfaatkan oleh oknum Kades untuk memperkaya diri.
Salah satu program yang mencurigakan adalah penggemukan kambing untuk kelompok tani. Dana desa dikucurkan untuk membangun kandang kambing, namun kambingnya sendiri tidak pernah ada.
Warga desa yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan kekecewaan mereka atas minimnya keterbukaan dalam penggunaan dana desa. Mereka merasa tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan musyawarah desa, dan yang diundang hanya kelompok dekat Kades dan tim suksesnya saja
“Bukan itu saja, program Ketahanan pangan yang digagas pemerintah pusat. Dari dana desa sebesar 20 persen untuk meningkatkan ekonomi nasional kuat dugaan dimanfaatkan oleh oknum kades untuk memperkaya diri. Contoh Program penggemukan kambing untuk kelompok tani yang dialokasikan dari Dana Desa (DD). Program Ketahanan pangan tersebut diduga kuat fiktif,” jelas warga.
Warga desa semakin curiga karena mereka tidak pernah mengetahui hasil kegiatan untuk kemajuan desa. Pertanyaannya mereka malah dijawab dengan nada kasar
“Anehnya kami malah ditekan ini bukan urusan kalian,” ungkap warga desa.
Hingga berita ini diturunkan, media Teropong Indonesia news.com masih berusaha mengkonfirmasi Camat Wongsorejo, Achmad Nuril Falah, namun belum berhasil.
Kurniadi