SMP Negeri 3 Nangaroro Gelar Jurasik Park
Teropongindonesianews.com
Nangaroro-Nagekeo – Tanggal 3 dan 4 November 2023 merupakan tanggal paling mengesankan bagi peserta didik SMP Negeri 3 Nangaroro. Ada apa dengan mereka? Sebagai pendidik tentunya saya juga berbangga sekali karena 2 hari tersebut peserta didik benar – benar berpartisipasi dalam kegiatan yang masih dalam momen kegiatan literasi.
Sebagai Kordinator Bidang Literasi saya juga berbangga bahwa kegiatan JURASIK PARK (jurnalis masuk disekolah pasti ramai kita) Dengan mengusung tema : “Literasi Dalam Kebhinekaan Untuk Kemajuan Bangsa” Kali ini acaranya dikemas sesederhana mungkin mengingat beberapa pekan lalu banyak juga peserta didik yang antusias mengikuti kegiatan PORSENI tingkat kecamatan Nangaroro. Selain itu ada beberapa peserta didik yang mengikuti kegiatan lomba pidato Bahasa Indonesia, lomba pidato Bahasa Inggris dan lomba cerdas cermat (LCC) tingkat Kabupaten.
Pada Jumat (3/11/2023) pihak sekolah menyelenggarakan pelatihan jurnalistik yang langsung dibuka oleh kepala sekolah, Silverius Ma Keo, S.Ag.
Dalam sambutannya, Sil demikian biasa dipanggil mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan anak – anak bisa belajar menulis dengan baik dan benar. Diakuinya pula bahwa kegiatan ini sempat mundur karena bersamaan dengan kegiatan lain dan tidak pada momentumnya.
Akan tetapi masih ada semangat untuk menyukseskan kegiatan literasi ini. Diapun mengucapkan terima kasih kepada Narasumber yang telah berkenan hadir serta peserta didik yang selalu setia dalam kegiatan sekolah.
Pelatihan Jurnalistik kali ini menghadirkan Narasumber Laus Markus Goti, wartawan Pos Kupang dan Mordekai Lalong dari Wahana Visi Indonesia (WVI). Kegiatan tersebut berlangsung di ruangan Laboratorium MIPA dengan jumlah Peserta 36 orang.
Pada paparan materinya, Oris, demikian disapa menjelaskan bahwa sejarah jurnalistik berawal dari Acta Diurna pada masa pemerintahan Kaisar Julius Caesar (100-44S M).
Acta Diurna sendiri adalah sebuah papan pengumuman yang mana akan digunakan untuk menulis semua hasil rapat dan kegiatan para anggota senat setiap hari. Dari kata Diurna inilah secara harfiah kata Jurnalistik berasal. Dalam bahasa Latin berarti harian, diadopsi kedalam bahasa perancis menjadi Du Jour dan bahasa inggris menjadi Journal yang berarti catatan harian.
“Jurnalistik secara umum sebenarnya adalah sebuah catatan harian. Yang kita alami, dengar, lihat lalu kita tulis. Sehingga pada hari ini kita akan belajar menulis, menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran kita. Dalam waktu 15 menit kedepan adik- adik akan berkeliling dan mengamati apa saja yang ada disekitar kita, setelah itu kita menulis apa yang kita lihat atau amati, dan dengar.” Ujar Oris.
Para peserta didikpun diberikan waktu untuk berkeliling disekitar halaman sekolah, mereka sangat gembira untuk melihat dan mengamati, bahkan tak sedikit juga yang melakukan metode wawancara. Terlihat betapa antusiasnya mereka dalam mengerjakan tugas yang diberikan, ada yang mencari bapak/ ibu guru untuk melakukan wawancara, ada yang mengamati bunga, ada yang melihat berbagai tulisan di majalah dinding sekolah, dan ada yang berdialog dengan temannya. Usai melakukan kegiatan outdoor, mereka pun diminta untuk menyusun tulisan yang berkaitan dengan apa yang mereka lakukan.
Hasilnya sangat memuaskan karena banyak diantara mereka yang memiliki tulisan bagus. Silverius Ma Keo, S.Ag selaku Kepala sekolah yang menyaksikan langsung kegiatan tersebut sangat kagum dengan tulisan beberapa anak yang mempresentasikan dengan begitu baik.
Harapannya agar di tahun mendatang kegiatan ini terus dikembangkan dengan melihat anggaran yang ada. Karena selain mengajarkan anak untuk berliterasi baik, mereka juga belajar untuk menjadi pribadi yang cerdas bertanggung jawab sesuai tuntutan kurikulum sekarang.
“Ternyata anak – anak didik ini memiliki potensi yang luar biasa. Sudah ada jiwa jurnalistik tinggal dibimbing lagi. Mereka begitu luar biasa dengan kemampuan berbahasa indonesia yang baku, serta percaya diri saya yakin mereka akan jadi penulis hebat di masa mendatang.” Ujarnya bersemangat.
Sementara itu Mordekai Lalong mengapresiasi sekolah yang telah menyelenggarakan kegiatan jurnalistik. Pun demikian dengan peserta didik yang sangat antusias membuat tulisan. Morde menambahkan agar teruslah berlatih karena menulis itu indah. Selalu mencoba dan jangan pernah ragu untuk menulis.Mulailah menulis hal – hal kecil yang ada disekitar kita, dan jangan sekali – kali menulis dalam keadaan tertekan. Harus selalu santai. Tambahnya lagi.
Kegiatan di hari kedua pada Sabtu (4/11/2023) adalah perlombaan pidato bahasa inggris, puisi bahasa inggris, dan lomba membaca teks bahasa indonesia. Peserta didik yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba mengaku sangat senang karena dapat mewakili kelas untuk tampil dan dengan harapan dapat meraih juara.
Banyaknya kegiatan yang mereka ikuti sama sekali tidak menyurutkan semangat mereka malah sebaliknya dari penuturan seorang peserta didik, kegiatan ini sangat bagus sekali karena ajang untuk menggali potensi yang dimilki setiap individu.
“kegiatan ini sangat baik, kami dapat belajar banyak karena Ibu guru mengajarkan bagaimana cara berpidato yang baik, berpuisi yang baik dan membaca yang baik. Tinggal dari kami meneruskan dan mewujud nyatakan dalam keseharian kami. Walaupun kali ini ada dua mata lomba bahasa inggris akan tetapi kami telah berusaha untuk tampil dengan baik.” Ujar Januarius Laga Soli atau akrab disapa Jeri, siswa kelas 7. Hal tersebut juga diakui Yustinus Dae Moi dan Hernandes Pio. Mereka mengakui bahwa ini adalah tampilan perdana, dan persiapan yang terbilang cukup singkat tidak mengendurkan semangat untuk belajar membawakan puisi dan pidato bahasa inggris. Mereka juga berharap agar tahun depan bisa tampil kembali dalam kemasan acara yang berbeda lagi supaya mental semakin berani untuk action didepan bapak/ ibu guru serta teman yang banyak.
Melalui kegiatan JURASIK PARK diharapkan agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis sebagai salah satu elemen dalam kurikulum merdeka. Mereka bukan hanya diajarkan untuk berbahasa secara lisan akan tetapi bagaimana mereka dapat menulis bahasa indonesia yang baku. JURASIK PARK sendiri akan ditargetkan menjadi salah satu program unggulan sekolah bidang literasi.
Yuli Gagari