
Teropongindonesianews.com
SUMENEP.- Sarana dan prasarana proses belajar mengajar disekolah merupakan salah satu kunci keberhasilan terhadap siswa untuk menyerap ilmu pelajaran yang disampaikan oleh para guru disekolah.
Namun ketika bangunan dan tempat dari ruangan kelas yang menjadi proses belajar mengajar mengalami banyak kerusakan, atap (dek), balok kayu serta tiang penyangga bangunan banyak yang keropos sehingga fasilitas ruangan tersebut dikatagorikan sangat tidak layak untuk digunakan lagi.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pamolokan III Desa Pamolokan Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, merupakan salah satu Sekolah Dasar yang sempat berada diurutan 5 besar dalam literasi sekolah ditingkat Jawa timur akan tetapi saat ini kondisi bangunan dan ruangan sekolah terkesan biarkan kelayakannya oleh pihak sekolah.
Keselamatan serta kenyamanan siswa siswi merasa teraniyah yang selalu terselimuti dengan rasa takut dan kewatir selama mengikuti pembelajaran diruang kelas,tentu sikap ini kurang elok ketika pihak sekolah membiarkan proses belajar dan mengajar guru dan murid berada dibawah atap bangunan yang sangat memprihatinkan kondisinya.
Hasil pantauan dilokasi sekolah media Teropongindonesianews dan konfirmasi kepada Masrur Abadi,Spd.Mpd selalu Kepala Sekolah SDN Pamolokan III berbading terbalik dari pernyataan yang disampaikan bahwa “Bangunan masih layak untuk digunakan dan dijadikan tempat akses belajar mengajar” akan tetapi setelah kami pantau kondisi bangunan dan ruangan sangat memprihatinkan dan sangat retan sekali akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Pihak Kepala Sekolah juga menyampaikan “Kami telah melakukan antisipasi adanya ruangan kelas tersebut dengan menyangga beberapa kayu yang perlu disangga dan kamipun telah memberitahukan dan mengajukan bantuan terhadap pemerintah melalui Dapodik,sehingga beberapa bulan yang lalu ada tanggapan dengan adanya survei langsung oleh pihak Sarpas kesekolah kami dan kami tetap menunggu infomarsi renovasi hingga saat ini,”ungkap Masrur Abadi.Spd.Mpd Kepala Sekolah SDN Pamolokan III.
Shomad salah satu pemerhati pendidikan mengatakan bahwa “Sekolah semestinya mengedepankan keamanan dan keselamatan para murid terlebih dahulu apabila kondisi dan keadaan bangunan sudah tidak layak ditempati untuk dijadikan proses belajar mengajar, maka segala kemungkinan dapat terjadi sesuatu (musibah) yang dapat menimpa terhadap siswa atau guru disaat berada diruang kelas “apabila musibah benar terjadi siapa yang akan bertanggung jawab.”ungkapnya.
Jadi kami berharap kepada pihak Kepala Sekolah “segeralah bersikap sigab dan komperatif serta mencari solusi untuk mengantisipasi kondisi bangunan juga ruang kelas yang sudah tidak layak lagi,tentu ini demi terjaminnya keselamatan bersama,”imbuh Shomad pemerhati pendidikan.
(Fendy/AD)