
Teropongindonesianews.com
SITUBONDO – Proyek pembangunan pagar RSUD Asembagus kembali menjadi sorotan tajam Tim LBH Cakra Kabupaten Situbondo yang turun kembali ke lokasi dan menemukan bahwa kondisi proyek masih jauh dari harapan. Sabtu,27/07/2024
Pekerjaan konstruksi diduga masih dilakukan tanpa mengacu pada gambar perencanaan yang valid, melainkan hanya berdasarkan pengalaman tukang.
Selain itu, para pekerja juga tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) yang seharusnya wajib digunakan, mengingat adanya aturan yang jelas terkait penggunaan APD dalam papan informasi proyek.
Novika Syaiful Rahman (Opek), Ketua LBH Cakra Situbondo, mengungkapkan kekecewaan pihaknya terhadap kondisi proyek tersebut. “Kami merasa kecewa karena peringatan sebelumnya seolah-olah tidak diindahkan. Fungsi pengawasan dari pihak rumah sakit pun terkesan abai, padahal RSUD Asembagus merupakan fasilitas umum yang penting,” tegas Opek.

Dalam kunjungan terbarunya, tim LBH Cakra bertemu dengan Awan, yang mengaku sebagai konsultan perencanaan proyek. Namun, Awan tidak dapat menunjukkan gambar perencanaan yang valid dan menyatakan bahwa gambar tersebut masih berada di tangan pelaksana kegiatan. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa proyek tersebut tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar.
“Kami sangat meragukan kualitas pekerjaan ini,Jika peringatan kami terus diabaikan, kami akan melaporkan masalah ini ke pihak yang berwenang,” tegas Opek.
Menanggapi temuan LBH Cakra, Awan menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan masukan yang diberikan. “Kami berterima kasih atas kunjungan teman-teman LBH Cakra yang telah membantu mengontrol jalannya proyek ini,” ujarnya singkat.
Berdasarkan temuan-temuan di lapangan, LBH Cakra akan mencatat seluruh data dan informasi yang diperoleh sebagai bahan evaluasi dan langkah-langkah hukum selanjutnya.
BiroTIN/STB