Teropongindonesianews.com
Jawa Timur –Proyek P3-TGAI yang digulirkan di sejumlah daerah di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Bondowoso dan Jember, diwarnai dugaan kuat adanya permainan dan kongkalikong oleh pihak-pihak tertentu.
Tim LBH Cakra Jawa Timur, yang berkolaborasi dengan sejumlah media, menemukan bukti di lapangan bahwa proyek tersebut tidak dikerjakan sesuai dengan petunjuk teknis dan standar yang ditetapkan.
“Sejumlah titik lokasi proyek P3-TGAI di Bondowoso dan Jember yang kami periksa, menunjukkan bahwa pekerjaan tidak selesai 100%, namun sudah dilakukan serah terima. Ini sangat mencurigakan,” ujar Novika SR, yang akrab disapa Opek, Koordinator LBH Cakra Jatim.
Lebih lanjut, Opek Koordinator LBH Cakra Jawa Timur menjelaskan bahwa timnya menemukan sejumlah indikasi kongkalikong antara kelompok P3A, TPM, dan aspirator. Hal ini terlihat dari beberapa hal, seperti:
* Pekerjaan yang belum selesai 100% sudah dilakukan serah terima.
* Tidak adanya pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek di lapangan.
* Ketidaksesuaian antara realisasi pekerjaan dengan dokumen proyek.
“Kami menduga kuat bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan proyek ini untuk keuntungan pribadi atau kelompok, sementara kualitas dan manfaat proyek bagi masyarakat diabaikan,” tambah Opek.
LBH Cakra Jawa Timur mendesak pihak berwenang, khususnya Kejaksaan Negeri Bondowoso dan Jember, terlebih lagi BPK dan Kementerian PUPR pusat, untuk segera melakukan investigasi mendalam terhadap proyek P3-TGAI di kedua kabupaten tersebut.
“Kami juga meminta agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan dan akuntabel, agar tidak ada pihak yang merasa diistimewakan. Dan kami secara kelembagaan akan melaporkan kepada pihak-pihak terkait, karena ketika kami amati persoalan di lapangan hampir sama, kami menduga ada pengendali dalam proyek tersebut,” tegasnya.
LBH Cakra Jawa Timur juga akan terus mengawal kasus ini dan siap memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang merasa dirugikan akibat proyek P3-TGAI yang diduga sarat kongkalikong.
TIM