Polsek Pangkalan Banteng Gelar Jumat Curhat Sharing Informasi Bersama Masyarakat

Polres Kobar – Dalam upaya memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Polres Kotawaringin Barat Jajaran Polda Kalteng melalu Polsek Pangkalan Banteng Yang dipimpin oleh Iptu Agung Sugiarto, S.H., M.H.menggelar kegiatan jumat curhat di Wilkum Polsek Pangkalan Banteng. Jumat (10/01/2024) pagi.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat sekaligus menyampaikan informasi terkait kamtibmas, kegiatan ini juga merupakan trobosan Polres Kobar dan jajarannya untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

“Kami ingin mendengar langsung keluhan dan masukan dari warga masyarakat terkait situasi keamanan di wilayah mereka sekaligus membuka ruang komunikasi antara Polri khususnya Polsek Pangkalan Banteng dengan masyarakat, sehingga dapat tercipta hubungan yang harmonis dan saling mendukung dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan desa.

Dia juga menegaskan bahwa setiap keluhan dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat akan ditindaklanjuti dengan serius.

“Mari kita jaga situasi daerah Kabupaten Kotawaringin Barat ini agar tetap kondusif dan bersatu kembali dalam kerukunan di Kab. Kotawaringin Barat” Ucap Kapolsek Pangkalan Banteng

Dalam pelaksanaan Jumat Curhat tersebut nampak dilaksanakan dengan penuh kekeluargaan dan santai, serta komunikatif. Selain itu juga dilakukan sistem komunikasi dua arah / tanya jawab terkait kamtibmas yang ada di sekitar Desa Karang Mulya, dimana warga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan mendapatkan penjelasan langsung dari pihak kepolisian.

Polsek Pangkalan Banteng berharap kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara polisi dan masyarakat.

Continue reading
Kadis PUPR Pringsewu Diduga Salahgunakan APBD untuk Bangun Drainase di Jalan Nasional

Pringsewu, Lampung Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pringsewu, Lampung, Amat Saefudin, diduga kuat telah menyalahgunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pringsewu untuk membangun saluran pembuangan air di Jalan Nasional. Proyek tersebut terbentang mulai dari depan rumah Kadis PUPR hingga depan Kantor Statistik Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, atau tepatnya di depan Polsek Gadingrejo. 

Jalan Lintas Barat yang menjadi lokasi proyek diketahui merupakan jalan nasional yang seharusnya direhabilitasi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Namun, proyek rehabilitasi drainase ini justru menggunakan dana APBD Kabupaten Pringsewu senilai Rp.198.501.400,- yang bersumber dari APBD Pringsewu tahun 2024.

Sumarah, Koordinator Wilayah (Korwil) Lembaga Investigasi dan Pengawasan Aset Negara Republik Indonesia (LIPAN-RI), menilai proyek ini sebagai bentuk pemanfaatan anggaran yang tidak tepat. Ia mempertanyakan penggunaan APBD untuk proyek di jalan nasional, terutama mengingat lokasinya berada di depan rumah Kadis PUPR. 

“Semua tahu bahwa itu merupakan jalan negara yang semestinya menggunakan APBN. Ada apa menggunakan APBD Kabupaten Pringsewu? Apakah karena proyek ini berada di depan rumah Kadis PUPR? Ini kan aneh,” tegas Sumarah saat dihubungi media di Pemkab Pringsewu, Jumat (10/01/2025).

Sumarah juga menyoroti prioritas proyek ini, mengingat masih banyak jalan dan saluran pembuangan di daerah lain yang membutuhkan rehabilitasi. Ia mencontohkan akses jalan menuju Pekon Tulung Agung dan pekon lainnya yang seharusnya menjadi prioritas.

“Masih banyak yang perlu direhab seperti jalan masuk ke Pekon Tulung Agung. Kenapa harus direalisasikan di jalan negara ini? Kan benar-benar tidak masuk akal,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kadis PUPR Kabupaten Pringsewu, Amat Saefudin, belum bisa dihubungi. Nomor teleponnya tidak aktif dan pesan WhatsApp yang dikirim juga belum dibalas. 

Continue reading
Curhatan Sedih : Ada Yang Kecewa dan Bahagia Usai Terima Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Provinsi NTT Tahap 1

OPINI

Kepada Yang Terhormat Bapak Ibu Dewan

Kami mohon Izin menyampaikan keluhan dan tangisan kami sebagai insan rapuh dan tak berdaya.

Kami, 268 orang guru Bahasa Inggris SMA & SMK se Provinsi NTT peserta Tes PPPK Tahap 1 ingin menyampaikan harapan terdalam kami sebagai Non-ASN database BKN.

Kami merasa bahwa terdapat adanya ketidakadilan pada seleksi PPPK tahap 1 tahun 2024 dalam hal ini kami merasa didiskriminasi terkait jumlah formasi.

Secara matematis persentase ketersediaan formasi Guru Bahasa Inggris hanya mencapai 20% dari total jumlah pelamar Guru Bahasa Inggris SMA & SMK se Provinsi NTT untuk tes PPPK Tahap 1.

Formasi yang disediakan pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini instansi terkait untuk Guru Bahasa Inggris Tahap 1 sejumlah 67 dari total 335 pelamar prioritas.

Jika kami bandingkan dengan formasi dari mata pelajaran lain yang mana ada beberapa mata pelajaran yang menyediakan formasi hingga 500an ke atas seperti guru Agama Katholik dan BK tapi jumlah pelamar tidak sebanyak pelamar guru Bahasa Inggris.

Betapa hati kami sebagai guru Bahasa Inggris sungguh-sungguh teriris dan tersakiti terutama pada saat pengumuman kelulusan tanggal 6 Januari 2025 kami harus siap menerima kenyataan yang pahit.

Dalam kenyataannya bahwa dari 335 pelamar guru Bahasa Inggris terdapat 48 orang yang memiliki sertifikat pendidikan termasuk yang eks THK 2. Kami sangat tidak mampu menghitung ketika kami harus menemukan hanya 19 formasi yang kami perebutkan dengan perengkingan non afirmasi dengan jumlah pelamar yang Non eks THK 2 dan Non Serdik 287 pelamar.

Di satu sisi, kami sangat berharap adanya perubahan kebijakan dan afirmasi tertentu dalam penentuan kelulusan tapi ternyata itu hanya mimpi kami belaka.
Tentu saja jika pemerintah tidak memberikan harapan kepada kami sebagai Non ASN yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2023 terkait penuntasan non ASN pasti kami tidak pernah terlelap dalam mimpi-mimpi indah itu.

Di sisi lain, kami 268 orang yang mendapatkan status R3 merasakan kekecewaan mendalam ketika rekan-rekan kami dari mata pelajaran lain harus bereforia dan berpesta pora atas keberhasilan mereka dalam seleksi ini sementara kami harus duduk termenung, menangis tak berdaya dan kehilangan harapan untuk hidup.

Sesungguhnya kami sudah berusaha keras, berjuang melewati angin badai dan ombak menuju mimpi indah di Ibu Kota Provinsi NTT namun hasilnya sangat malang.

Bayangkan, rata-rata dari kami semua meraih nilai yang sangat tinggi dalam seleksi ini namun karena jumlah formasi yang sangat terbatas mengharuskan kami untuk memendam dalam-dalam kerinduan kami, kerinduan anak-anak kami, istri/suami kami, orang tua kami yang sedang sakit-sakitan serta kerinduan orang-orang tercinta kami.

Lebih menyakitkan ketika rekan-rekan kami dari mata pelajaran lain dengan senangnya memamerkan status kelulusan dengan R2/L & R3/L yang walaupun nilai mereka ada yang sangat jauh di bawah nilai kami.

Kamipun mengeluh, menangis dan berharap di dalam gelap dan berdoa kepada Tuhan berharap akan ada yang datang dan bersedia memberikan bahunya untuk bersandar dan juga tangannya untuk merangkul.

Kami menyadari bahwa kami juga berhak untuk bereforia dan berpesta pora dengan keberhasilan yang sama seperti rekan-rekan kami dari mata pelajaran lain yang dinyatakan lulus namun situasi ini sangat mencengkam dan satu-satunya jalan adalah doa.

Dalam kerapuhan dan kekhusukan kami dalam berdoa, kami meyakini campur tangan Tuhan dapat kami rasakan lewat budi baik dan kesediaan Bapak/Ibu Dewan untuk menyuarakan rasa sakit yang kami rasakan saat ini. Besar harapan kami Bapak/Ibu Dewan berkenan menolong kami dalam penderitaan kami ini.

Kami tidak meminta lebih, kami tidak meminta untuk dihormati, namun kami hanya meminta tolong menyuarakan keadilan formasi bagi kami.

Semoga budi baik dan niat baik Bapak/Ibu diberkati Tuhan Yang Maha Kasih.

Salam Hangat
R3 Guru Bahasa Inggris NTT Tahap 1

Continue reading
Warga Juku Batu Geger, Seorang Pria Di Temukan Tewas Di Pinggir Sungai Kecil

Teropongindonesianews.com

Way Kanan Lampung – Seorang Pria inisial( ND) warga Dusun 8 Cempedak Kampung Juku batu di temukan tewas. Dengan luka di leher , jumat (10/1/2025)

Korban pertama kali ditemukan oleh tiga rekannya yakni AP, MN dan FB di pinggir aliran sungai kecil di area kebun kopi dengan kondisi sudah tak bernyawa dengan luka di leher dan beberapa luka yang diduga bekas sabetan senjata tajam di punggung.

Menurut keterangan (AM) warga sekitar, korban( ND) pergi berpamitan memancing pada Kamis 9/1/2025 pukul 16.00 namun hingga pagi hari korban belum juga pulang, karena takut terjadi apa apa, maka keluarga korban bersama warga sekitar pergi untuk mencari korban, namun sangat disayangkan korban sudah ditemukan dalam keadan sudah tidak bernyawa.

Mendapatkan laporan dari masyarakat, Kapolsek Banjit AKP Suprianto bersama anggota medatangi TKP korban( ND) di temukan dan melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti.

Kehadiran pihak kepolisian di TKP juga di dampingi oleh pegawai Puskesmas Banjit dan Aparatur Kampung Juku batu serta masyarakat dusun 8 cempedak

Hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian( ND) .(Fikri)

Continue reading
Awal Tahun, Pemkam GBU Terusan Nunyai Sambut Kedatangan Mahasiswa KKN UNILA 2025

Lampung Tengah– Pemerintahan kampung (Pemkam) Gunung Batin Udik (GBU), kecamatan Terusan Nunyai, kabupaten Lampung Tengah, menyambut baik kedatangan Mahasiswa/i Universitas Negeri Lampung (UNILA) yang akan melangsungkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampung setempat. Jum‘at, (10/01/2025)

Meski tidak turut disertai dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata, kedatangan ke 7 orang Mahasiswa/i UNILA pada hari Kamis, 09 Januari 2025 tersebut, di sambut langsung oleh Kepala kampung (Kakam) GBU Istiyahadi bersama perangkat dan aparatur kampung lainya di ruang pertemuan Gedung Aula Command Center Gunung Batin Udik, dengan penuh keramahan dan suasana keakraban kekeluargaan.

Didalam acara penyambutan tersebut, Kepala kampung Istiyahadi mengatakan, selaku pemerintahan kampung dan mewakili seluruh masyarakat Gunung Batin Udik, pihaknya sangat menyambut baik kedatangan dan kehadiran adik-adik mahasiswa dari UNILA yang akan melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata.

“Selamat datang di kampung Gunung Batin Udik dan beginilah kondisi kampung kami. Semoga adik-adik mahasiswa semuanya bisa betah dan merasa nyaman selama berada disini,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada adik-adik Mahasiswa/i untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah kampung terkait program kegiatan yang telah disiapkan agar dapat difasilitasi supaya kegiatan KKN ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan.

“Koordinasikan segera kepada kami apa-apa saja yang akan di butuhkan, agar nantinya kita bisa saling bersinergi dan bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan KKN yang akan berlangsung selama kurang lebih sebulan kedepan,” ujarnya.

Selain itu, Kakam GBU Istiyahadi juga turut menghimbau dan berharap kepada para Mahasiswa/i peserta KKN, agar secepatnya dapat beradaptasi dan berbaur dengan baik ditengah-tengah masyarakat yang ada di Gunung Batin Udik, baik secara norma-norma Agama, Sosial dan Adat-Istiadat yang ada.

“Demi menjaga marwah Universitas Negri Lampung maupun nama baik kalian sendiri, saya berharap selama didalam menjalankan pelaksanaan kegiatan KKN ini, adik-adik Mahasiswa semuanya selalu senantiasa mematuhi rambu-rambu agar tidak keluar dari pada koridor dan aturan yang telah disepakati dan tetapkan oleh pihak Universitas,” imbau dan harap Kakam Istiyahadi.

Continue reading