![](https://www.teropongindonesianews.com/wp-content/uploads/2025/01/20250110_182048_copy_1280x899.jpg)
OPINI
Kepada Yang Terhormat Bapak Ibu Dewan
Kami mohon Izin menyampaikan keluhan dan tangisan kami sebagai insan rapuh dan tak berdaya.
Kami, 268 orang guru Bahasa Inggris SMA & SMK se Provinsi NTT peserta Tes PPPK Tahap 1 ingin menyampaikan harapan terdalam kami sebagai Non-ASN database BKN.
Kami merasa bahwa terdapat adanya ketidakadilan pada seleksi PPPK tahap 1 tahun 2024 dalam hal ini kami merasa didiskriminasi terkait jumlah formasi.
Secara matematis persentase ketersediaan formasi Guru Bahasa Inggris hanya mencapai 20% dari total jumlah pelamar Guru Bahasa Inggris SMA & SMK se Provinsi NTT untuk tes PPPK Tahap 1.
Formasi yang disediakan pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini instansi terkait untuk Guru Bahasa Inggris Tahap 1 sejumlah 67 dari total 335 pelamar prioritas.
Jika kami bandingkan dengan formasi dari mata pelajaran lain yang mana ada beberapa mata pelajaran yang menyediakan formasi hingga 500an ke atas seperti guru Agama Katholik dan BK tapi jumlah pelamar tidak sebanyak pelamar guru Bahasa Inggris.
Betapa hati kami sebagai guru Bahasa Inggris sungguh-sungguh teriris dan tersakiti terutama pada saat pengumuman kelulusan tanggal 6 Januari 2025 kami harus siap menerima kenyataan yang pahit.
Dalam kenyataannya bahwa dari 335 pelamar guru Bahasa Inggris terdapat 48 orang yang memiliki sertifikat pendidikan termasuk yang eks THK 2. Kami sangat tidak mampu menghitung ketika kami harus menemukan hanya 19 formasi yang kami perebutkan dengan perengkingan non afirmasi dengan jumlah pelamar yang Non eks THK 2 dan Non Serdik 287 pelamar.
Di satu sisi, kami sangat berharap adanya perubahan kebijakan dan afirmasi tertentu dalam penentuan kelulusan tapi ternyata itu hanya mimpi kami belaka.
Tentu saja jika pemerintah tidak memberikan harapan kepada kami sebagai Non ASN yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2023 terkait penuntasan non ASN pasti kami tidak pernah terlelap dalam mimpi-mimpi indah itu.
Di sisi lain, kami 268 orang yang mendapatkan status R3 merasakan kekecewaan mendalam ketika rekan-rekan kami dari mata pelajaran lain harus bereforia dan berpesta pora atas keberhasilan mereka dalam seleksi ini sementara kami harus duduk termenung, menangis tak berdaya dan kehilangan harapan untuk hidup.
Sesungguhnya kami sudah berusaha keras, berjuang melewati angin badai dan ombak menuju mimpi indah di Ibu Kota Provinsi NTT namun hasilnya sangat malang.
Bayangkan, rata-rata dari kami semua meraih nilai yang sangat tinggi dalam seleksi ini namun karena jumlah formasi yang sangat terbatas mengharuskan kami untuk memendam dalam-dalam kerinduan kami, kerinduan anak-anak kami, istri/suami kami, orang tua kami yang sedang sakit-sakitan serta kerinduan orang-orang tercinta kami.
Lebih menyakitkan ketika rekan-rekan kami dari mata pelajaran lain dengan senangnya memamerkan status kelulusan dengan R2/L & R3/L yang walaupun nilai mereka ada yang sangat jauh di bawah nilai kami.
Kamipun mengeluh, menangis dan berharap di dalam gelap dan berdoa kepada Tuhan berharap akan ada yang datang dan bersedia memberikan bahunya untuk bersandar dan juga tangannya untuk merangkul.
Kami menyadari bahwa kami juga berhak untuk bereforia dan berpesta pora dengan keberhasilan yang sama seperti rekan-rekan kami dari mata pelajaran lain yang dinyatakan lulus namun situasi ini sangat mencengkam dan satu-satunya jalan adalah doa.
Dalam kerapuhan dan kekhusukan kami dalam berdoa, kami meyakini campur tangan Tuhan dapat kami rasakan lewat budi baik dan kesediaan Bapak/Ibu Dewan untuk menyuarakan rasa sakit yang kami rasakan saat ini. Besar harapan kami Bapak/Ibu Dewan berkenan menolong kami dalam penderitaan kami ini.
Kami tidak meminta lebih, kami tidak meminta untuk dihormati, namun kami hanya meminta tolong menyuarakan keadilan formasi bagi kami.
Semoga budi baik dan niat baik Bapak/Ibu diberkati Tuhan Yang Maha Kasih.
Salam Hangat
R3 Guru Bahasa Inggris NTT Tahap 1