Harapan Masyarakat Wejang Mali Terhadap Kurangnya Debit Air

Penulis: Martina Ndehe, Mahasiswi UNIKA St. Paulus Ruteng.

Desa wejang Mali, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur adalah salah satu desa yang banyak dikagumi semua orang. Desa ini sangat dingin karena faktanya desa ini merupakan desa yang letaknya di bawah kaki gunung.

Penduduk desa wejang Mali rata-rata memiliki pekerjaan pokok sebagai petani dan penghasil tetap mereka adalah kopi. Desa ini sangat bercocok tanam.

Akhir-akhir ini Banyak orang asing yang mampir karena desa ini merupakan salah satu destinasi Wisata Lembah Colol.

Tetapi beberapa bulan terakhir banyak dikejutkan oleh banyak keluhan dari masyarakat Wejang Mali berkaitan dengan kurangnya debit air bersih.

Padahal Wejang Mali adalah satu Desa yang memiliki mata air terbanyak. Banyak yang bilang merosotnya air karena memang ada beberapa warga yang menebang hutan secara liar, tanpa memikirkan besarnya resiko dari perbuatan tersebut. Tapi benarkah begitu? Bukankah masyarakat sekarang sudah mengetahui pentingnya menjaga kelestarian hutan?

Himbauan dari pemerintah daerah untuk melakukan penghijauan kembali sudah terlaksana dengan baik bukan? Atau memang tidak ada perhatian dari pemerintah desa?

Masyarakat setempat sangat merasa diintimidasi dan merasa tidak adil dengan kurangnya ketersediaan air bersih. Kekurangan air terjadi beberapa bulan terakhir ini, bahkan sekarang sudah musim hujan orang masih mengeluhkan kurangnya air.

Banyak orang yang pergi mandi dan cuci di mata air terdekat. Padahal selama ini air sudah disalurkan dari rumah ke rumah. Tetapi karena kurangnya perhatian terhadap ketersediaan air, maka masyarakat kembali ke zaman dimana mereka harus pergi mengambil air yang lumayan jauh dari rumah mereka. Dengan menggunakan berbagai macam wadah.

Di sini saya mau menekankan bahwa untuk pemerintah desa mohon perhatikan dan dengarkan suara masyarakatmu dan lihatlah mereka sesekali banyak dari mereka yang mengeluh dan mencoba untuk melaporkannya, tetapi suara mereka belum sampai ke telinga yang bersangkutan. karena masalah ini bukan masalah sepele, banyak korban dari kurangnya air beberapa bulan terakhir, dari baiknya bertetangga jadi bermusuhan karena banyak faktor.

Mohon segera kerahkan seluruh anggotamu untuk melakukan pengecekan, karena kesejahteraan masyarakat merupakan wujud dari kerja nyata kita bersama. Tetap perhatikan masyarakatmu dan jadikanlah mereka motivasimu dalam berkarya.

Jadikanlah masyarakatmu rumah keduamu. Karena mereka menyimpan banyak harapan pada masa kepemimpinanmu.

  • Wahyu

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    Berawal Dari Sarjana Farmasi Sampai Menjadi Jenderal Polri

    Oleh

    BIRU PUTRAKU KAWENTAR
    NIM : 202410410110134
    FAKULTAS : KESEHATAN
    PRODI : FARMASI
    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    Teropongindonesianews.com

    Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mengungkap banyak kasus narkotika maupun penyalahgunaan obat yang dilakukan baik orang awam maupun selebriti. Ada banyak aparat yang berperan dalam pengungkapan itu. Salah satunya adalah sosok Kombes Pol Mufti Djusnir yang menjadi ahli kimia farmasi di BNN. Kombes Pol Mufti Djusnir atau mufti sebelum manjadi sebagai perwira polri beliau adalah seorang mahasiswa . 
    
    Semua berawal dari perjalan hidup Mufti yang menginginkan mempelajari perobat obatan . Mufti pun berkuliah farmasi disalah satu universitas di Sumatera Barat yaitu Universitas Andalas. Dan sampai dimana ia pun lulus sebagai sarjana farmasi . Namun saat ingin melanjutkan sebagai apoteker terdapat hambatan. Karena pada saat itu untuk menjadi seorang apoteker terdapat persyatan khusus . Mufti pun berdiskusi dengan ayahnya yang merupakan seorang anggota kepolisian. Ia diberi informasi terkait penerimaan anggota kepolisian sumber sarjana. Mufti yang dari dulu mengagumi ayahnya yang seorang pasukan brimob ( brigade mobil) pun tertarik untuk mencoba mendaftar sebagai anggota kepolisian. Karena pada saat itu sarjana farmasi yang memilih sebagai kepolisian masih sedikit.
    
    Singkat cerita Mufti pun berhasil menjadi seorang perwira anggota kepolisian. Pada saat awal kelulusan ia menjadi seorang anggota kepolisian, Mufti di tempatkan pada Lembaga farmasi polisi. Disini lah , ia menyadari kepolisian kerap kesulitan pada saat mendapat kasus penyalahgunaan narkotika.Dan hal seperti ini , ini adalah ilmu yang dimiliki oleh Mufti. Karena ia faham akan kasus – kasus seperti bahan kimia dan reaksi kimia .Ia pun beserta rekan – rekannya melakukan inovasi di lembaga tersebut untuk mengidentifikasi narkotika. Inovasi ia pun berhasil tanpa harus mengimpor barang – barang dari luar negeri.
    
    Keinginan dia untuk mempelajari farmasi tidak berhenti di situ. Pada tahun 1991, ia mendapatkan tawaran menjadi magister farmasi . Tawaran tersebut merupakan tawaran resmi yang di tanggung langsung oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan (HANKAM). Dikarenakan pada saat itu polri masih dibawah abri . Namun keinginan mufti terhambat dikarenakan pangkat ia yang masih Lettu (Letnan Satu) , persyaratan untuk mengikuti sekolah tersebut harus Kapten. Pada saat itu di kefarmasian kepolisian paling tinggi adalah Lettu. Beruntung senior mufti turut membantu meyankinkan HANKAM. Senior Mufti mengatakan bahwa beasiswa yang di tanggung oleh HANKAM juga harus melihat kebutuhan kepolisian. Angkatan darat , laut , dan udara pangkat kaptennya lebih banyak di bandingkan kepolisian. Jika tidak diperjuangkan kepolisian tidak ada perwakilan. Perjuangan tersebut membuahkan hasil , Mufti lulus menjadi seorang magister farmasi di ITB pada tahun 1994 . Berbekal ilmu yang ia miliki, ia menjadi ahli kimia farma di BNN . Menjadi seorang farmasi tidak hanya bekerja dalam lingkup rumah sakit atau apotik , Ketika tuhan memberikan jalannya semua akan menjadi mungkin. 

    Dengan seiring perjalanan karir Mufti ,Pada tahun 2022 Mufti maju sebagai bakal calon Ketua Perkumpulan Apoteker Sejahtera Indonesia ( PASI) periode 2022 – 2026. Pusat Perkumpulan Apoteker Sejahtera Indonesia melaksanakan kegiatan serah terima pataka. Serah terima pataka dilaksanakan oleh Komjen. Pol.(P) Drs. Ahwil Luthan, S.H., M.B.A., M.M. selaku Ketua Dewan Penasihat PASI kepada Brigjen Pol (P) Apt. Mufti Djusnir, M.Si (Ketua Umum PP PASI) sebagai penanda resminya jabatan pada kepengurusan PASI. Diketahui bahwa Komjen. Pol.(P) Drs. Ahwil Luthan, S.H., M.B.A., M.M. pernah menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia pertama, dan juga termasuk pendiri Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Sementara Brigjen Pol (P) Apt. Mufti Djusnir, M.Si (Ketua Umum PP PASI) masih aktif sebagai kelompok ahli BNN RI bidang Farmasi dan Ahli Presiden RI Bidang Narkotika. Kombes Pol Mufti Djusnir selesai dengan jabatannya di kepolisan bersama pangkat terakhir yaitu Brigjen Polisi.

    Continue reading
    Joss Dan Kepemimpinan Ideal Di Era Mileniel

    Teropongindonesianews.com

    Dionisius Ngeta
    Warga RT/RW 018/005 Kelurahan Wuring Kec. Alok Barat

    Paket JOSS telah sah ditetapkan oleh Penyelengara Pemilu (KPU) sebagai Paket yang memenangkan kontestasi Pilkada Sikka. Masyarakat Nian Tana Sikka bukan hanya telah mendapatkan seorang kepala daerah yang baru tapi juga termuda. Juventus Prima Yoris Kago kelahiran Maumere 30 Mei 1991 adalah pemimpin muda pilihan milenial dan mayoritas masyarakat Nian Tana Sikka.

    Masyarakat Sikka telah memenangkan JOSS yang dipersepsikan sebagai Paket Milenial dengan raihan 8019 suara. Pasangan Juventus Prima Yoris Kago dan Simon Subandi Supriadi unggul dari paket SAR yang menempati posisi kedua pada kontestasi Pilkada Sikka 2024. Pertanyaan kita, bagaimana ideal pemimpin muda di zaman mileniel untuk Nian Tana Sikka lima tahun ke depan?

    Hakikat Kepemimpinan Ideal di Era Mileniel.

    Sejatinya kepemimpinan mileniel dimengerti sebagai kepemimpinan yang selaras dengan generasi masa kini. Generasi masa kini adalah generasi baru kelahiran 1980-an. Anak-anak generasi ini memegang peranan penting. Saat ini mereka memasuki usia-usia produktif.

    Pada usia 30-an tahun, generasi inilah yang menggerakan dunia kerja, dunia krativitas dan inovasi. Mereka mempengaruhi pasar dan industry global yang ada sekarang dan sedang menggelinding di lapangan kompetisi dunia kerja, dunia kreativitas dan dunia inovasi. Karena itu pula mereka yang lahir pada era 1980-an ke atas biasa disebut generasi milenial.

    Generasi milenial memiliki karakter tersendiri. Mereka memiliki kemampuan akses teknologi informasi lebih baik dari generasi sebelumnya. Media sosial merupakan bagian dan menyatu dengan hidup mereka. Demikian juga internet menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang selalu diakses kapan dan di manapun.

    Generasi milenial lebih memiliki keberanian dalam berinovasi. Mereka lebih termotivasi menciptakan startup atau merintis usaha dan bisnis baru. Hal itu merupakan tantangan yang membuat adrenalin mereka mengalir. Mobilitas dan aksesibilitas jauh lebih cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

    Mereka juga lebih suka akan independensi dan kemandirian. Independensi merupakan kebutuhan yang lahir dari gaya hidup yang ingin bebas dan mandiri dalam melakukan sesuatu. Mereka resisten jika diatur-atur.

    Mereka juga lebih suka sesuatu yang instan. Mungkin ciri ini bisa dipersepsikan secara positif dan negatif. Positifnya, generasi milenial suka yang praktis dan simpel. Negatifnya, mereka mungkin memiliki daya tahan dan daya juang yang lebih rendah terhadap tekanan dan stress karena terbiasa melakukan sesuatu dengan cepat dan mudah sehinga kurang sabar jika hasil yang diperoleh tidak muncul seketika.

    Dengan memahami karakteristik generasi milenial ini, kepemimpinan yang muncul pun perlu menjadi bagian dari figur yang cocok dengan mereka. Namun penerjemahan tentang kepemimpinan milenial pun masih sangat fleksibel dan belum ada definisi mutlak dari para pakar kepemimpinan.

    Walaupun demikiian beberapa hal berikut ini perlu digarisbawahi dalam pola kepemimpinan di era milenial antara lain:

    Pertama, kepemimpinan milenial perlu memahami dan memakai pola komunikasi generasi milenial yang dipimpinnya. Penggunaan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Youtobe, MeTube dan saluran komunikasi terbaru lainnya yang menjadi arus utama dalam kehidupan generasi muda adalah keniscayaan bagi seorang pemimpin dalam mengemban tugas yang dimandatkan masyarakat.

    Kedua, kepemimpinan milenial perlu mendorong inovasi, kreativitas dan jiwa entrepreneurship generasi baru itu. Semua saluran inovasi, kreativitas dan jiwa netrepreneurship harus dirancang dengan baik dan konkrit. Wacana saja tidak cukup. Harus ada proses yang benar-benar dapat dinikmati oleh generasi milenial untuk mengembangkan dirinya. Misalnya pemimpin milenial perlu membangun sentra-sentra kreativitas bagi generasi milenial, memperbanyak workshop dengan peralatan dan teknologi terbaru agar gagasan dan ide generasi milenial itu dapat diakomodir dan tersalurkan.

    Ketiga, kepemimpinan milenial perlu mendukung kemandirian dan jiwa entrepreneurship milenial. Membangun bangsa dan terutama membangun daerah harus memiliki fondasi utama yakni kemandirian dan jiwa entrepreneurship.

    Pemimpin Muda Ideal Di Era Milenial

    Tak dapat dipungkiri bahwa praktek kepemimpinan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Kepemimpinan pada era milenial selain harus memiliki pendekatan yang khas tapi juga dibutuhkan karakter kepemimpinan yang mampu mereduksi berbagai sikap negatif dan mampu mengeluarkan semua potensi positif kaum milenial seperti melek teknologi, cepat, haus ilmu pengetahuan dan publikasi.

    Beberapa karakteristik kepemimpinan di bawah ini mungkin dibutuhkan dari seorang pemimpin muda di era milenial.

    Pertama, pemimpin dengan karakter digital mindset. Tak dapat dpungkiri bahwa semakin banyak orang apalagi generasi milenial yang menggunakan smartphone. Akses komunikasi antar individu pun sudah tidak ada jaran dan tak bersekat lagi. Ruang pertemuan fisik beralih ke ruang pertemuan digital.

    Karena itu pemimpin pada era milenial harus memiliki pola pikir yang mendasari sikap, perilaku, pandangan dan tindakan yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menghadirkan proses kerja yang efesien dan efektif. Misalnya rapat via WA ataupun Anywhre Pad atau membuat product knowledge via WA dan lain-lain.

    Jika seorang pemimpin tidak berupaya mendigitalisasi pekerjaannya pada era digital ini, maka dia dianggap tidak adaptif. Development Dimensions International dalam penelitiannya tahun 2016 mengungkapkan bahwa mayoritas millennial leader menyukai sebuah perusahaan yang fleksibel terhadap jam kerja dan tempat mereka bekerja. Hal ini tentu disebabkan karena kecanggihan teknologi yang membuat orang bisa bekerja di mana dan kapan saja.

    Kedua, Pemimpin dengan karakter observer dan active listener. Pemimpin dengan karakter dan kualifikasi ini selalu menjadi observer dan pendengar aktif bagi bawahannya. Apalagi mayoritas timnya adalah kaum milenial. Hal ini disebabkan karena kaum milenial tumbuh berbarengan dengan hadirnya media sosial yang membuat mereka kecanduan untuk diperhatikan. Mereka akan sangat menghargai dan termotivasi jika diberikan kesempatan untuk berbicara, berekspresi dan diakomodasi ide-idenya.

    Ketiga, pemimpin dengan karakter agile. Pemimpin yang agile dapat digambarkan sebagai pemimpin yang cepat beradaptasi, ringan bergerak menyelesaikan soal terutama yang bersifat darurat, cerdas melihat peluang bahkan di tengah tantangan dan kesulitan dan lincah memfasilitasi perubahan.

    Pemimpin dengan karakteristik ini juga selalu open minded dan memiliki ambiguity acceptance. Ia bersedia menerima ketidakjelasan (Jamil Azzaini, motivator). Ia mampu mengajak lembaga yang dipimpinnya untuk dapat dengan cepat mengakomodasi perubahan.

    Kelima, pemimpin dengan karakter inclusive. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin dengan karakter ini selalu memasuki cara berpikir orang lain dalam melihat masalah. Di tengah kompleksitas perbedaan pandangan dan pemikiran, ia selalu menerima dan menghargainya dan menggunakannya untuk mencapai tujuan. Ia juga selalu memberikan pemahaman akan pentingnya nilai, budaya dan visi-misi organisasi kepada timnya secara paripurna.

    Keenam, pemimpin dengan karakter Brave to be Different. Pada zaman sekarang masih banyak pemimpin yang tidak berani untuk mengambil sebuah langkah atau keputusan penting dalam pencapain cita-citanya karena takut kehilangan popularitas dan elektabilitas atau takut bertentangan dengan kebiasaan orang-orang di sekitarnya. Sering orang membenarkan yang biasa daripada membiasakan yang benar.

    Hal ini kadang kala menjadi hambatan untuk memajukan daerah dan menjadi tantangan bagi para pemimpin milenial dalam mengubah kondisi atau keadaan daerahnya dan dalam menanamkan nilai-nilai bahwa berbeda itu boleh asalkan dengan perencanaan dan tujuan yang jelas.

    Realisasi Janji Ideal Pemimpin Milenial?

    Janji bukan soal kemampuan mengartikulasikan kata tapi soal bukti bahwa telah direalisasi agar harapan atas hal yang dijanjikan menjadi nyata dan keadaban para pihak yang terlibat memberikan janji dimuliakan. Yang terpenting dari janji yang sudah diumbar ke ruang publik bukanlah kata-kata, tetapi tindakan. Tindakan yang berdampak pada meningkatnya kepercayaan dan dapat diandalkan untuk selanjutnya. Di sini harus ada kesetiaan menempati janji.

    Kesetiaan dalam janji adalah ketulusan dan kecintaan untuk menyimpan setiap hati (masyarakat) yang dijanjikan di dalam hati dengan sebuah ikhtiar untuk tidak menghianati. Karena itu janji harus bisa dibayar lunas dengan kenyataan untuk masyarakat sebagai salah satu tolak ukur penilaian seberapa besar kredibilitas pemimpin terhormat.

    Karena itu hemat saya harga sebuah janji tidak hanya diucapkan dengan kata-kata. Tetapi lebih dari itu karena: Pertama, ada keterikatan moral untuk melaksanakannya. Janji akan jadi hambar jika sering-sering diucapkan tapi nihil pelaksanaan atau tanpa kenyataan.

    Kedua, dapat diandalkan. Ketika janji dapat dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral, maka kredibilitas masyarakat tehadap seorang pemimpin akan terus meningkat. Tentu akan terus diandalkan atau terus dipercayai masyarakat untuk selanjutnya. Karena harapan mereka telah menjadi kenyataan, janji telah terbukti. Ada komitmen dan kesetiaan untuk terpenuhi.

    Menurut Daryonoto komitmen adalah janji. Janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan. Karena itu, ketika seseorang mengucapkan komitmen/janji apalagi ke ruang publik, mesti sudah memikirkan apakah mampu menempati dengan melaksanakannya atau tidak. Kesediaan, kesanggupan dan komitmen melaksanakan atas hal-hal yang diucapkan, itulah makna janji, demikian Windy Novia S.pd.

    Eksistensi dan esensi paket JOSS yang telah memenangkan kepercayaan dan mandat masyarakat harus meyakinkan masyarakat Nian Tana Sikka bahwa mereka bisa diandalkan agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga dan meningkat. Jika paket terpilih (JOSS) berikhtiar dan mengikat diri dalam sebuah komitmen, kesetiaan dan mampu melaksanakan janji-janjinya serta menempatkan kepentingan masyarakat Nian Tana Sikka di atas segalanya, maka JOSS dapat diandalkan untuk selanjutnya. Dan itu berarti mereka telah “mati” terhadap kepentingan dirinya.

    Masyarakat Nian Tana Sikka tentu kagum dan berujar: “Ini baru JOSS”! Pertanggungjawaban moral dan keadaban paket JOSS yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2024-2029 sedang ditunggu. Inilah harga termahal yang harus dibayar selain merupakan tantangan buat Bupati dan Wakil Bupati terpilih jika ingin terus dipercayai.

    Pewarta: Yohanis Don Bosco.

    Editor: Santoso.

    Continue reading

    You Missed

    Dalam Rangka Hari Desa Nasional Di Tempatkan Di Kabupaten Subang Dan Sumedang

    • By Wahyu
    • Januari 19, 2025
    • 4 views
    Dalam Rangka Hari Desa Nasional Di Tempatkan Di Kabupaten Subang Dan Sumedang

    Luar Biasa, Prenduan Menyala…!!!, Tindakan Taktis Eko Wahyudi Atasi Wilayah Tugasnya

    • By Wahyu
    • Januari 19, 2025
    • 15 views
    Luar Biasa, Prenduan Menyala…!!!, Tindakan Taktis Eko Wahyudi Atasi Wilayah Tugasnya

    Polres Kobar Terjunkan Personel Amankan Haul Akbar Kyai Gede

    • By Wahyu
    • Januari 19, 2025
    • 10 views
    Polres Kobar Terjunkan Personel Amankan Haul Akbar Kyai Gede

    Koramil Nogosari Karya Bakti Bersama Warga Desa Pojok Wujudkan Lingkungan Sehat

    • By Wahyu
    • Januari 19, 2025
    • 11 views
    Koramil Nogosari Karya Bakti Bersama Warga Desa Pojok Wujudkan Lingkungan Sehat

    Sumringah Penuh Canda Tawa, Babinsa Danukusuman Beri Motivasi dan Dukungan Pelaku UMKM

    • By Wahyu
    • Januari 19, 2025
    • 8 views
    Sumringah Penuh Canda Tawa, Babinsa Danukusuman Beri Motivasi dan Dukungan Pelaku UMKM

    Kapolres Kobar Hadiri Kegiatan Haul Kiai Gede yang ke 17

    • By Wahyu
    • Januari 19, 2025
    • 12 views
    Kapolres Kobar Hadiri Kegiatan Haul Kiai Gede yang ke 17