
Teropongindonesianews.com
Situbondo, Jawa Timur – Proyek Rehabilitasi Saluran Tersier di Desa Baderan, Kecamatan Sumber Malang, Kabupaten Situbondo, yang dianggarkan pada tahun 2024, hingga kini mangkrak dan tak kunjung selesai. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan warga sekitar, terutama saat musim hujan. Jalan licin dan sempit akibat puing-puing material bekas bangunan menjadi kendala utama bagi pengguna jalan.
Amir Mahmud, Ketua LPPAN (Lembaga Pengawas Pembangunan dan Anggaran Negara), menyatakan kekecewaan atas lambannya penanganan proyek oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pemukiman (PUPP) Kabupaten Situbondo. Ia menilai pengawasan yang minim menciptakan celah untuk potensi penyimpangan dan korupsi.
“Proyek ini sudah dibiarkan mangkrak selama hampir setahun. Ini sangat disayangkan, karena dampaknya sangat terasa oleh masyarakat. Jalan menjadi berbahaya dan aktivitas warga terganggu,” ujar Amir.

Proyek Rehabilitasi Saluran Tersier yang dikerjakan oleh CV. Bella Sejahtera dengan nilai kontrak Rp. 185 juta lebih (nomor kontrak : 610/432.SPK.DAU/431.303.2/2024) ini menunjukan indikasi kuat adanya penyimpangan.
Sebagai bentuk protes dan tuntutan kepada Dinas PUPP untuk segera menyelesaikan proyek tersebut, LPPAN berencana menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas PUPP Kabupaten Situbondo.
“Kami akan menuntut Dinas PUPP untuk segera menyelesaikan proyek ini dan menyelidiki dugaan penyimpangan yang terjadi. Kami juga akan mendesak agar pengawasan terhadap proyek infrastruktur di Kabupaten Situbondo diperketat,” tegas Amir.
Pihak PUPP Kabupaten Situbondo saat dikonfirmasi LPAN Menyampaikan Bahwasannya Pekerjaan Tersebut Masih Tanggung Jawab Pihak Rekanan
BiroTIN/STB