Teropongindonesianews.com
Opini
Oleh
Hendrikus Deo
Kelas : 2021 C
NPM : 21201078
Tugas : Komunikasi Dalam Keperawatan
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari total perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19 tahun. Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul oleh kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal, dampak rokok bagi anak-anak dan remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus parah. Berikut beberapa dampak kesehatan yang dapat dialami jika seseorang merokok sejak usia remaja.
(1.)Paru-paru berhenti berkembang
Memulai kebiasaan merokok terlalu dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan paru-paru. Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan paru pada anak-anak dan remaja yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kronis saat mereka beranjak dewasa.
(2).Gejala penyakit jantung dan pembuluh darah
Tak hanya menghentikan perkembangan paru-paru, merokok pada usia remaja juga dapat menyebabkan kerusakan sistem peredaran darah yang akan berangsur semakin parah saat ia tumbuh dewasa. Ketika ia memasuki usia dewasa, bukan tidak mungkin berbagai penyakit dapat terbentuk, seperti penyakit jantung koroner yang risiko terkenanya 2-4 kali, aterosklerosis, gagal jantung, serangan jantung, hingga stroke
(3).Masalah pada otot dan tulang
Remaja yang sering merokok memiliki kepadatan tulang yang rendah serta mengalami penurunan puncak pertumbuhan yang seharusnya terjadi pada seusianya.Remaja yang merokok mengalami kerapuhan tulang dan mengurangi kepadatan atau densitas tulang pada bagian tulang belakang, leher, tengkorak, serta pada tangan dan kaki.
Berikut berbagai dampak atau akibat merokok yang sebaiknya Anda waspadai:
1. Risiko kanker. Dilansir dari laman Centers for Disease
Control and Prevention, rokok menjadi 90% penyebab kematian akibat kanker paru-paru
2. Risiko diabetes
3. Sistem imun melemah Penyakit mata dan gangguan
penglihatan Luka jadi susah kering.
Kenapa anak dibawah umur dilarang merokok?
Karena Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan paru pada anak-anak dan remaja, hal ini mengakibatkan paru-paru berhenti untuk tumbuh. Gangguan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang kronis hingga ia beranjak dewasa.
Apa yang dilakukan pemerintah/Kemenkes untuk agar perokok remaja tak semakin banyak?
Pemerintah telah membuat aturan hukum yang tertuang dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, PP No.109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan,dan peraturan Menteri Kesehatan No.28 tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau.
Apa pandangan dalam Ilmu kesehatan Tentang bahaya merokok bagi anak di bawah umur
Dalam ilmu medis seseorang dikatakan sebagai perokok ketika sudah mengisap lebih dari 100 batang rokok. Perokok aktif adalah seseorang yang sudah menghabiskan 100 batang rokok dan tetap merokok dalam satu tahun terakhir. Sedangkan perokok pasif adalah seseorang yang tinggal satu rumah dan bekerja dalam satu ruangan bersama perokok aktif secara berkelanjutan.
Menurut Para Ahli
Menurut para ahli, satu batang rokok mengandung kurang lebih 4000 jenis zat berbahaya, ada 400 jenis zat yang dikenali, dan lebihnya zat bersifat karsinogenik, satu diantaranya adalah zat nikotin yang menyebabkan kecanduan. Zat nikotin adalah zat yang bisa menembus darah di dalam otak yang menyebabkan otak menjadi terstimulasi atau terangsang untuk mengeluarkan suatu hormon nikmat di dalam tubuhnya. Seorang perokok yang sudah terbiasa dengan zat nikotin tinggi di dalam tubuh, ketika kadar nikotin berkurang, tubuh tidak bisa secara maksimal mengeluarkan rasa nikmat di dalam tubuh, akibatnya seorang perokok tersebut akan merasakan tidak bergairah, lemas, dan kecanduan. Dalam 7 menit pertama menghisap rokok, zat nikotin sudah menembus darah di dalam otak.
Beberapa cara efektif berhenti merokok di kalangan remaja, antara lain:
1.Persiapkan Diri
2. Beri Contoh
3. Perhatikan Pergaulannya. …
4. Beri Batasan yang Konkret
5. Edukasi Bahaya Rokok.
6. 6. Kaitkan dengan Finansial.
7. 7. Cari Tahu Alasan Anak Merokok.
8. Bimbing Anak dengan Lembut.