Teropongindonesianews.com
Maumere-NTT. Salah satu Pondok baca yang cukup eksis dan selalu menghiasi media cetak dan media on line adalah pondok baca kampung kabor yang terletak di pinggir kali mati dan berada di tengah kota Maumere- NTT. Ketika Media TIN.com Maumere, Agus Badjo, melakukan kunjungan ke Pondok Baca Kampung Kabor,(Jumad,11/10/2022) dan bertemu dengan Bapak Yohanes Kia Nunang,S.I.K sebagai koordiantor pondok Baca Kampong KaborKabor.
Pria kelahiran Lembata ini, sangat komunikatib dan penampilan sederhana sungguh memiliki hati yang tulus dan keprihatinan sangat luar biasa bagi anak-anak bangsa. Inilah kesan pertama bagi siapa saja termasuk tim TIN.com, ketika bertemu dengan pa Yanto De Flores, nama keren yang sering menghiasi media sosial.
“ Pondok Baca Kampung Kabor berdiri sejak tanggal 10 Nopember 2021 ,saat itu bertepatan dengan hari Pahlawan. Sebagai generasi muda, saya melihat bahwa zaman dahulu kita mengangkat senjata untuk mengusir penjajah , sekarang saatnya kita mengusir kebodohan dengan membangun gerakan literasi lewat pondok baca. Ketika wabah covid-19 telah membisukan dunia, seluruh aktifitas termasuk proses pembelajaran di sekolah dibatasi. Memasuki tahun 2021 covid-19 mulai menurun bahkan diizinkan untuk melakukan kegiatan tatap muka terbatas. Saat itulah saya mulai mengajak anak-anak berkumpul bersama untuk membaca buku apa saja dan mendongeng ceritera-ceritara baik dari kitab suci maupun ceritera rakyat” ungkap Yanto kepada TIN com di pondok baca .
Lebih lanjut Pria yang selalu berpenampilan kepala plontos merasa bersyukur kepada Pemerintah kabupaten Sikka yang mendukung kegiatan kami dengan menyerahkan sebidang tanah ukuran 9 x 20 M yang terletak di pinggir kali mati, yang selama ini dijadikan tempat pembuangan sampah. Selain itu kami juga mendapatkan bantuan buku-buku dari Hope One dan Pustaka Bergerak dan sampai saat telah memiliki 45 anak sebagai anggota tetap pondok Baca Kampung Kabor . Kegiatan membaca dibuka untuk umum baik anak-anak maupun orang dewasa secara gratis dari pukul 08.00 pagi – 10.00 malam.
Pria jebolan UNIPA Maumere menuturkan telah melakukan safari Literasi ke – 90 sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah seluruh kabupaten Sikka. Ada suka duka dalam menjalankan kegiatan ini, karena ini pekerjaan suka rela, tidak ada gaji, bahkan kadang saya harus minta uang pribadi di istri untuk membeli bahan bakar. Namun saya percaya Tuhan pasti memberikan jalan dengan cara-Nya sendiri lewat sesama. Selama ini saya belum mengalami hambatan berarti dalam menjalankan kegiatan ini baik di pondok Baca maupun dalam Safari Literasi ke desa-desa. kami juga mendapat kunjungan tamu dari pusat ,propinsi maupun dinas-dinas terkait di kabupaten Sikka ini. salam literas.*** Agus Badjo/wartawan TIN.Com Maumere