Samina Alias Bu Rasid Kupang : ” KTP Saya Di Bawa Ketua RT, Katanya akan Di beri Bantuan “

Teropongindonesianews.com

Bondowoso – Pernyataan ini di jelaskan okeh Samina alias Bu Rasid, 62 Tahun, seorang Janda Warga Desa Kupang RT 10 RW 02 Kecamatan Pakem Kabupaten Bondowoso bahwa dirinya di datangi Oleh Ketua RT yang infonya saat ini ada di Kalimantan.

Di Katakannya bahwa Dirinya di janjikan akan di beri Bantuan oleh pihak Desa Kupang yang saat itu yang menjabat masih Kades sebelum Kades yang sekarang, ternyata tidak mendapat bantuan malah mendapatkan masalah yang di bawa oleh salah seorang aktivis sampai ke Pihak Polda Jatim.

Di Ceritakan juga oleh Samina alias Bu Rasid pada tim Media Teropongindonesianews.com bahwa dirinya sekitar lima hari yang lalu di datangi oleh Beberapa orang yang menanyakan tentang menerima pupuk Subsidi atau tidak menerima, selanjutnya di terangkan bahwa dirinya memang tidak pernah mendapatkan pupuk sama sekali yang kemudian berlanjut sampai dilaporkannya Beberapa Distributor dan juga KP3 secara keseluruhan ke Polda Jatim, yang sebetulnya menurut beberapa nara sumber bahwa dirinya sudah pernah memiliki sebidang tanah, akan tetapi sudah di jual, sedangkan sebelum di jual sudah terdaftar di kelompok tani.

Data Bu Rasid dalam RDKK

Inti dari permasalahan ini sebenarnya adalah sesuatu yang sangat mudah di cerna dan hal ini sudah di pantau oleh beberapa aktivis yang ikut menyimak tentang permasalahan ini, salah satunya adalah dari LPPAN ( Lembaga Pengawas Dan Pemantau Anggaran Negara – Red  ) yang di Pimpin oleh Amir Machmud, di jelaskannya bahwa perolehan Pupuk tertera dalam Lampiran II Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 67/Permentan/SM.050/12/2016 yang sudah dijelaskan bahwa Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) merupakan rencana kerja usahatani dari kelompok tani untuk periode satu tahun yang berisi rincian kegiatan tentang sumber daya dan potensi wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja serta kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani, kemudian RDK dijabarkan lebih lanjut menjadi RDKK.

Sedangkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) merupakan alat perumusan untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi dan alat mesin pertanian, baik yang berasal dari kredit/permodalan/subsidi usahatani maupun dari swadana petani.

Di jelaskan secara rinci bahwa tugas Penyuluh dalam penyusunan RDK adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan pendampingan pada pertemuan pengurus kelompok tani dalam rangka persiapan penyusunan RDK untuk melakukan evaluasi terhadap : a)  Pelaksanaan kegiatan kelompok tani tahun sebelumnya; b) produksi dan produktivitas rata-rata yang dicapai anggota kelompok tani dan c) rencana penyusunan RDK/RDKK;
  2. Melakukan pendampingan pada pertemuan anggota kelompok tani yang dipimpin oleh ketua kelompok tani, untuk melakukan: a) identifikasi potensi dan masalah dalam pengembangan usahatani; b) penetapan jenis komoditas yang akan diusahakan dan sasaran produksi; c) pembahasan pola tanam/pola usahatani, kebutuhan sarana produksi dan teknologi yang akan digunakan; d) perencanaan kegiatan kelompok tani lainnya, misalnya gerakan perbaikan irigasi, pemberantasan OPT, pemupukan modal, dll; e) pengorganisasian dan penyusunan untuk pembagian kerja; dan f) penyusunan dan penyepakatan dari  RDK kegiatan usahatani.
  3. Mendampingi kelompok tani dalam mengisi format RDK yang telah tersedia dan menyaksikan ketua kelompok tani menandatangani RDK yang telah tersusun untuk menjadi pedoman bagi anggota kelompok tani dalam menyelenggarakan kegiatan usahataninya;
  4. Mengingatkan dan memotivasi ketua kelompok tani untuk segera menyusun RDK paling lambat sebelum pelaksanaan Musrenbangdes harus sudah selesai;
  5. Bersama pengurus Gapoktan melakukan rekapitulasi RDK tingkat desa/kelurahan dalam bentuk format yang telah disediakan, sebagai bahan untuk penyusunan rencana kegiatan Gapoktan dan rencana pendampingan penyuluh di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).

Dari Hal tersebut sesuai dengan berita yang di masukkan oleh beberapa media tempo hari terkait dengan pelaporan, maka dirinya ( Amir – Red  ) justru mempertanyakan kinerja Pihak Penyuluh Pertanian yang saat awal pembuatan RDKK sebagai dasar Dari Distributor untuk menyalurkan pupuk dari Perusahaan serta Kios yang menerima dan menyalurkan pupuk tersebut pada petani yang sudah terdaftar di RDKK.

“Yang lebih aneh lagi, kenapa menyalahkan KP3 yang di dalamnya justru sudah lengkap semuanya yang di pimpin oleh Sekretaris Daerah, serta Kepolisian dan TNI, sedangkan yang di permasalahkan hanyalah satu orang dari warga Kupang ( Samina alias Bu Rasid – Red  ) “, Ujarnya.

Dirinya ( Amir – Red  ) memang menilai bahwa proses penyusunan rencana definitif kebutuhan kelompok berpotensi terjadi penyelewengan data luas areal tanam, jumlah petani dan jenis kebutuhan pupuk bersubsidi.

Di terangkan bahwa proses penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) berpotensi terjadi `mark up` atau penggelembungan.

Ia menjelaskan RDKK merupakan perhitungan rencana kebutuhan pupuk bersubsidi untuk satu tahun yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani menurut luas areal tanam, jumlah petani dan jenis kebutuhan pupuk bersubsidi yang diusahakan petani.

RDKK yang telah disusun diusulkan oleh bupati/wali kota kepada Gubernur melalui Kepala dinas terkait. Keakuratan data RDKK akan sangat menentukan jumlah kuota yang akan diterima atas kebutuhan pupuk bersubsidi di wilayahnya untuk tahun berikutnya.

Amir mengatakan tingkat kerawanan potensi “mark up” data bisa terjadi karena beberapa hal, seperti lemahnya manajemen pengelolaan data kelompok tani/petani di tingkat Dinas Pertanian Kabupaten, jelasnya harus ada perhatian serius dari Dinas terkait.

Selain itu, belum adanya sistem dan mekanisme pengelolaan data secara baik di tingkat unit pelaksana teknis dinas (UPTD) yang ada di kecamatan yang terbarukan serta dikelola untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.

Dari Hal tersebut menurutnya harus di ulang kembali penyusunan RDKK dengan metode yang benar, ” Tidak berdasarkan copy Paste atau bahkan mengarah pada hal yang tidak di inginkan, misalkan politik, Warga Jangan sampai di korbankan, Pihak PPL harus mengecek di lapangan, apakah betul warga yang terdaftar memiliki lahan dan benar – benar membutuhkan “, Pungkasnya, pada intinya jangan menyalahkan KP3, Jangan menyalahkan Distributor atau Kios dan Kerja PPL harus benar.

Sementara itu beberapa nara sumber yang juga sempat di konfirmasi oleh Tim Media TIN menimbulkan sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan pernyataan nara sumber lainnya, bahwa PPL ( Petugas Penyuluh Lapangan – Red  ) hanya bertugas pendampingan dalam penyusunan RDKK, tugas utama ada pada ketua Poktan, Tetapi sangat disayangkan, tidak disediakan anggaran untuk itu, Hal ini mengakibatkan Poktan juga tidak semangat untuk membuat RDKK. Ketika hal ini terjadi maka Poktan ataupun petani dipastikan tidak akan memperoleh jatah pupuk Subsidi, Oleh karenanya PPL harus mencari segala cara agar RDKK segera selesai, Apalagi ada tenggang waktu yang sangat singkat, di tambah lagi di duga ada tekanan dari atas yang intinya harus segera selesai, sementara juklak dan juknisnya tidak diberikan.

Akhirnya salah siapa  ?

Redaksi

  • Wahyu

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    FKPPI dan LMP Kabupaten Jember Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah

    teropongindonesianews.com

    Jember – Dalam acara GM FKPPI (Gema FKPPI – Red) yang di selenggarakan pada tanggal 12 Januari 2024 lalu menjadi Moment yang sangat bagus pada bagi para aktivis, pasalnya kedua lembaga besar tersebut yaitu FKPPI dan LMP berkomitmen dengan maksud untuk bersama mendukung program pemerintah ke depan.

    FKPPI DPC Kabupaten Jember di bawah pimpinan Bapak Bambang yang berkolaborasi dengan LMP ( Laslar Merah Putih – Red ) tersebut di saksikan oleh para Undangan dan juga dua Pejabat Pemerintah yaitu Kapolsek dan Camat Sukorambi.

    Bentuk Kerja sama dalam mendukung Program Pemerintah yaitu dengan adanya Beberapa kegiatan ke depan sejalan dengan program yang sudah di agendakan. ALI

    Continue reading
    Aiptu Agus Riyanto, Sosok Inspiratif di Balik Sekolah Gratis untuk Anak Pemulung di Srengseng Kembangan

    Teropongindonesianews.com

    Jakarta – Di tengah hingar-bingar kota Jakarta yang penuh dinamika, ada sosok polisi yang diam-diam membawa perubahan besar bagi anak-anak di kawasan kumuh Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

    Dialah Aiptu Agus Riyanto, Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat, yang menjadi motor penggerak berdirinya sebuah sekolah gratis untuk anak-anak pemulung di Slum Area Kampung Balong.

    Sejak pertama kali bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di wilayah Srengseng, Agus sering berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

    Ia melihat banyak anak usia sekolah yang tidak mendapatkan pendidikan layak karena kondisi ekonomi keluarga. Anak-anak ini, yang seharusnya bermain dan belajar, malah membantu orang tua mereka mengumpulkan barang bekas.

    “Sebagai Bhabinkamtibmas, tugas saya bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membantu masyarakat. Melihat banyak anak-anak yang putus sekolah, saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu,” ujar Agus didampingi Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan saat dikonfirmasi, Minggu, 12/1/2025

    Empat tahun lalu, dengan modal semangat dan kepedulian, Agus memulai langkah kecilnya.

    Ia mengumpulkan anak-anak yang tidak sekolah dan mulai memberikan pelajaran di sebuah gubuk sederhana yang terbuat dari kayu dan triplek.

    Dari sinilah, cikal bakal Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Maju Bersama terbentuk.

    Sekolah gratis ini kini menjadi harapan bagi sekitar 80 anak setempat.

    Dengan rentang usia 4 hingga 13 tahun, anak-anak ini belajar di TPA yang juga menyediakan program pendidikan non-formal seperti sekolah paket untuk mereka yang putus sekolah.

    Uniknya, operasional sekolah ini tidak mengandalkan biaya dari para siswa, melainkan memanfaatkan sampah yang dikumpulkan oleh anak-anak.

    Botol-botol bekas yang mereka bawa setiap dua minggu sekali dijual untuk membiayai kebutuhan sekolah.

    “Karena sekolah ini di tempat pemulung, kita manfaatkan sampah sebagai sumber pendanaan. Sampah-sampah ini kita jual, hasilnya digunakan untuk keperluan sekolah. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk mandiri,” jelas Agus.

    Dalam menjalankan sekolah ini, Agus tidak sendiri. Ia menggandeng relawan dan elemen masyarakat yang dengan sukarela membantu mengajar.

    Hingga kini, para relawan tersebut menjadi tulang punggung pendidikan anak-anak pemulung di Kampung Balong.

    “Guru-guru di sini adalah relawan yang sudah lama mendukung program ini. Semangat mereka luar biasa, sama seperti semangat anak-anak yang belajar di sini,” tambah Agus.

    Langkah Agus Riyanto dalam mendirikan sekolah ini tidak hanya membawa dampak langsung bagi anak-anak pemulung, tetapi juga menginspirasi banyak pihak.

    Kepeduliannya menunjukkan bahwa siapa pun bisa berkontribusi untuk masyarakat, tak peduli seberapa besar atau kecil langkah tersebut.

    “Saya berharap anak-anak ini punya masa depan yang lebih baik. Dengan pendidikan, mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih mimpi-mimpi mereka,” kata Agus dengan penuh harap.

    Kini, TPA Maju Bersama terus berjalan, memberikan harapan baru bagi generasi muda yang kurang beruntung.

    Agus, di sela-sela tugasnya sebagai polisi, tetap meluangkan waktu untuk mengajar dan memastikan keberlangsungan sekolah ini.

    Di tengah keterbatasan, Aiptu Agus Riyanto menunjukkan bahwa kepedulian dan kerja keras dapat membawa perubahan besar.

    Sekolah yang ia dirikan di tengah permukiman kumuh bukan hanya tempat belajar, tetapi juga simbol harapan dan semangat untuk masa depan yang lebih baik.

    ( Yustaf Siki/Humas Polres Metro Jakarta Barat )

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Kapekon Fajar Agung Barat Diduga Korupsi DD 2024 Lewat Anggaran MoU Media

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 5 views
    Kapekon Fajar Agung Barat Diduga Korupsi DD 2024 Lewat Anggaran MoU Media

    Babinsa dan Bhabinkamtibmas , Turut Serta dalam Pemakaman Warga Desa Binaan

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 7 views
    Babinsa dan Bhabinkamtibmas , Turut Serta dalam Pemakaman Warga Desa Binaan

    Menari Menuju Inspirasi : iForte Gelar Kompetisi Tari Untuk Anak Muda Jember

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 4 views
    Menari Menuju Inspirasi : iForte Gelar Kompetisi Tari Untuk Anak Muda Jember

    Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil, Babinsa Pantau Perkembangan Harga Sembako

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 11 views
    Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil, Babinsa Pantau Perkembangan Harga Sembako

    Danramil Simo Tinjau Lokasi Dan Verifikasi Sasaran TMMD Bersama Dispermasdes Boyolali

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 11 views
    Danramil Simo Tinjau Lokasi Dan Verifikasi Sasaran TMMD Bersama Dispermasdes Boyolali

    Danramil 03 Serengan Hadiri Sosialisasi TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2025

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 14 views
    Danramil 03 Serengan Hadiri Sosialisasi TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2025