LSM LIRA Menyikapi Proses Penonaktifan Perangkat Desa Wonosari

Teropongindonesianews com

Bondowoso – Proses Penonaktifan Perangkat Desa Wonosari yang sempat viral di Medsos Baru lalu, Bupati LIRA Bondowoso, Ahroji, SH menyikapinya dengan serius.

Di katakannya bahwa proses yang di jalankan oleh Pemerintah Desa bersama BPD Desa Wonosari telah di duga menyalahi aturan yang ada, di antaranya Permendagri nomer 67 tahun 2017 dan Perda Nomor 1 tahun 2020 serta Perbup Nomor 5 tahun 2015.

Dari hal tersebut di jelaskan bahwa proses yang di laksanakan oleh Tim BPD Desa Wonosari dan Pemerintah Desanya di duga hanya menjalankan kemauannya sendiri tanpa ada koordinasi dengan pihak terkait yang paham terhadap aturan yang berhubungan langsung mengenai pemberhentian perangkat desa.

Di beberkan juga mengenai proses pemberhentian tersebut rupanya banyak kepala Desa Yang harus belajar tentang hal ini, karena proses pemberhentian itu tidak semudah yang di bayangkan, Kepala Desa tidak berhak memberhentikan perangkat Desanya karena ada kaitan dengan TPAPD ( Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan Desa – Red  ), oleh karena itu proses yang harus di jalankan tentu melalui tahapan – tahapan yang panjang, yang pada akhirnya Mengerucut pada Bupati selaku penanggung jawab APBD setiap Kabupaten.

Kasus Desa Wonosari Kecamatan Grujugan di anggap oleh Ahroji, SH selaku Aktivis LIRA adalah ketidak tegasan Bupati Bondowoso selaku Pemimpin Daerah yang tidak bisa mengedukasi para Kepala Desa yang selalu bertindak semena – mena tanpa ikuti aturan yang sudah berlaku di Negara kita pada umumnya.

Permasalahan Desa Wonosari di sikapi serius olehnya ( Ahroji – Red  ), harus di jadikan kasus yang terakhir di Bondowoso karena menurutnya, semua yang di lakukan oleh semua Kepala Desa atau siapapun yang memberhentikan Perangkat Desa tidak sesuai dengan mekanisme yang ada.

Sampai berita ini di tulis, Ahroji, SH selaku Aktivis akan berkoordinasi dengan pihak perangkat desa untuk bergerak agar hal dan kewajibannya kembali pada tempat semula tanpa ada gangguan yang kebanyakan tidak mengerti terhadap aturan yang berlaku. REDAKSI

  • Wahyu

    TEROPONG INDONESIA NEWS DI DIRIKAN SEJAK TANGGAL 22 DESEMBER 2020 oleh Wahyu dan Haji Darmo

    Related Posts

    FKPPI dan LMP Kabupaten Jember Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah

    teropongindonesianews.com

    Jember – Dalam acara GM FKPPI (Gema FKPPI – Red) yang di selenggarakan pada tanggal 12 Januari 2024 lalu menjadi Moment yang sangat bagus pada bagi para aktivis, pasalnya kedua lembaga besar tersebut yaitu FKPPI dan LMP berkomitmen dengan maksud untuk bersama mendukung program pemerintah ke depan.

    FKPPI DPC Kabupaten Jember di bawah pimpinan Bapak Bambang yang berkolaborasi dengan LMP ( Laslar Merah Putih – Red ) tersebut di saksikan oleh para Undangan dan juga dua Pejabat Pemerintah yaitu Kapolsek dan Camat Sukorambi.

    Bentuk Kerja sama dalam mendukung Program Pemerintah yaitu dengan adanya Beberapa kegiatan ke depan sejalan dengan program yang sudah di agendakan. ALI

    Continue reading
    Aiptu Agus Riyanto, Sosok Inspiratif di Balik Sekolah Gratis untuk Anak Pemulung di Srengseng Kembangan

    Teropongindonesianews.com

    Jakarta – Di tengah hingar-bingar kota Jakarta yang penuh dinamika, ada sosok polisi yang diam-diam membawa perubahan besar bagi anak-anak di kawasan kumuh Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

    Dialah Aiptu Agus Riyanto, Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat, yang menjadi motor penggerak berdirinya sebuah sekolah gratis untuk anak-anak pemulung di Slum Area Kampung Balong.

    Sejak pertama kali bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di wilayah Srengseng, Agus sering berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

    Ia melihat banyak anak usia sekolah yang tidak mendapatkan pendidikan layak karena kondisi ekonomi keluarga. Anak-anak ini, yang seharusnya bermain dan belajar, malah membantu orang tua mereka mengumpulkan barang bekas.

    “Sebagai Bhabinkamtibmas, tugas saya bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membantu masyarakat. Melihat banyak anak-anak yang putus sekolah, saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu,” ujar Agus didampingi Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan saat dikonfirmasi, Minggu, 12/1/2025

    Empat tahun lalu, dengan modal semangat dan kepedulian, Agus memulai langkah kecilnya.

    Ia mengumpulkan anak-anak yang tidak sekolah dan mulai memberikan pelajaran di sebuah gubuk sederhana yang terbuat dari kayu dan triplek.

    Dari sinilah, cikal bakal Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Maju Bersama terbentuk.

    Sekolah gratis ini kini menjadi harapan bagi sekitar 80 anak setempat.

    Dengan rentang usia 4 hingga 13 tahun, anak-anak ini belajar di TPA yang juga menyediakan program pendidikan non-formal seperti sekolah paket untuk mereka yang putus sekolah.

    Uniknya, operasional sekolah ini tidak mengandalkan biaya dari para siswa, melainkan memanfaatkan sampah yang dikumpulkan oleh anak-anak.

    Botol-botol bekas yang mereka bawa setiap dua minggu sekali dijual untuk membiayai kebutuhan sekolah.

    “Karena sekolah ini di tempat pemulung, kita manfaatkan sampah sebagai sumber pendanaan. Sampah-sampah ini kita jual, hasilnya digunakan untuk keperluan sekolah. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk mandiri,” jelas Agus.

    Dalam menjalankan sekolah ini, Agus tidak sendiri. Ia menggandeng relawan dan elemen masyarakat yang dengan sukarela membantu mengajar.

    Hingga kini, para relawan tersebut menjadi tulang punggung pendidikan anak-anak pemulung di Kampung Balong.

    “Guru-guru di sini adalah relawan yang sudah lama mendukung program ini. Semangat mereka luar biasa, sama seperti semangat anak-anak yang belajar di sini,” tambah Agus.

    Langkah Agus Riyanto dalam mendirikan sekolah ini tidak hanya membawa dampak langsung bagi anak-anak pemulung, tetapi juga menginspirasi banyak pihak.

    Kepeduliannya menunjukkan bahwa siapa pun bisa berkontribusi untuk masyarakat, tak peduli seberapa besar atau kecil langkah tersebut.

    “Saya berharap anak-anak ini punya masa depan yang lebih baik. Dengan pendidikan, mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih mimpi-mimpi mereka,” kata Agus dengan penuh harap.

    Kini, TPA Maju Bersama terus berjalan, memberikan harapan baru bagi generasi muda yang kurang beruntung.

    Agus, di sela-sela tugasnya sebagai polisi, tetap meluangkan waktu untuk mengajar dan memastikan keberlangsungan sekolah ini.

    Di tengah keterbatasan, Aiptu Agus Riyanto menunjukkan bahwa kepedulian dan kerja keras dapat membawa perubahan besar.

    Sekolah yang ia dirikan di tengah permukiman kumuh bukan hanya tempat belajar, tetapi juga simbol harapan dan semangat untuk masa depan yang lebih baik.

    ( Yustaf Siki/Humas Polres Metro Jakarta Barat )

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    You Missed

    Sekretaris BPD Grujugan Baru Sorot Kinerja Aparatur Desa : Pelayanan Buruk, Dana Desa Tak Berdampak 

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 4 views
    Sekretaris BPD Grujugan Baru Sorot Kinerja Aparatur Desa : Pelayanan Buruk, Dana Desa Tak Berdampak 

    Dua Desa di Kabupaten Nias Selatan resmi Dilaporkan Ke Kejati Sumatera Utara

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 8 views
    Dua Desa di Kabupaten Nias Selatan resmi Dilaporkan Ke Kejati Sumatera Utara

    Kapekon Fajar Agung Barat Diduga Korupsi DD 2024 Lewat Anggaran MoU Media

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 12 views
    Kapekon Fajar Agung Barat Diduga Korupsi DD 2024 Lewat Anggaran MoU Media

    Babinsa dan Bhabinkamtibmas , Turut Serta dalam Pemakaman Warga Desa Binaan

    • By Wahyu
    • Januari 17, 2025
    • 12 views
    Babinsa dan Bhabinkamtibmas , Turut Serta dalam Pemakaman Warga Desa Binaan

    Menari Menuju Inspirasi : iForte Gelar Kompetisi Tari Untuk Anak Muda Jember

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 5 views
    Menari Menuju Inspirasi : iForte Gelar Kompetisi Tari Untuk Anak Muda Jember

    Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil, Babinsa Pantau Perkembangan Harga Sembako

    • By Wahyu
    • Januari 16, 2025
    • 13 views
    Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil, Babinsa Pantau Perkembangan Harga Sembako