
Teropongindonesianews.com
Maumere – Bertempat di Sekolah Dasar Katolik Bloro-Kecamatan Nita, Perayaan Hari Ulang Tahun PGRI ke -77 dan syukur Purna Bhakti Guru Kecamatan Nita.yang dipimpin langsung oleh Yang Mulia Uskup Maumere Mgr. Martinus Ewaldus Sedu,Pr dan didampingi pastor Paroki Nita, RD. Stefanus Lebuan Pr. Misa syukur ini diiring anggota koor yang cukup meriah oleh paduan suara gabungan para guru dan umat lingkungan santo Fransisikus Bloro.
Perayaan peringatan hari guru tingkat kecamatan Nita bertemakan Guru Bangkit Berinovasi mewujudkan Merdeka Belajar menuju Indonesia Maju,Indonesia Kuat., dihadiri Camat Nita , pengawas pendidikan tingkat sekolah dasar dari Dinas pendidikan dan Kepemudaan Olah raga kabupaten Sikka , Pengawas pendidikan agama Katolik dari Kementerian agama kabupaten Sikka, lima orang guru purna bhakti dan dua ratus delapan dua guru se-Kecamatan Nita, serta orangtua wali murid. Usai misa syukur dilanjutkan dengan acara penyerahan cindera mata berupa cincin emas bagi lima guru purna bhakti yaitu; ibu Maria Margaretha Alakok,S.Pd, ibu Prudensia Tokar,S.pd.SD, ibu Sekondina Lehang,S.Ag,ibu Aleksia Surensa,S.Pd dan ibu Adriana Adriance,S.Pd
“Kegiatan perayaan syukur Purna bhakti guru ke 22 tingkat kecamatan Nita merupakan inisiatip para guru sekolah dasar tingkat kecamatan Nita sudah berjalan selama 22 tahun. Kegiatan semacam ini untuk mengembangkan potensi dan sumber daya manusia untuk mencerdaskan anak bangsa dan menghargai para guru yang telah berjasa, sehingga seluruh biaya dan anggaran kegiatan perayaan adalah swadaya murni dari para guru. Kami masing-masing guru mengumpulkan dana untuk pembelian cindera mata dan komsumsi. Prinsipnya dari kami ,untuk kami, dan biarlah kami saling memberikan penghargaan atas jasa-jasa para guru.” Ungkap ketua Panitia perayaan, Martina Portare,S.Ag kepada crew Media TIN.com Maumere.
Yang Mulia Uskup Maumere dalam kotbahnya menekankan bahwa guru sebagai pahlawan kemanusiaan, guru selalu menghidupi jalan gerbang kehidupan dan mendidik dari generasi ke generasi. Walaupun mungkin ini hanya sekedar pelipur lara untuk para guru,karena masih banyak guru yang nasibnya belum beruntung, upahnya sangat kecil. Pada hal para guru telah mendidik nilai-nilai kehidupan.
Lebih lanjut uskup Maumere mengutip kata-kata Paus Fransiskus, guru perlu dihayati sebagai seorang murid Yesus Kristus, seorang guru harus menjadi pendengar sejati baru menjadi pendidik sejati. Ada tiga hal penting yang perlu dimiliki seorang guru adalah 1. Bahagia panggilan sebagai seorang guru ,tanpa bahagia akan melihat guru sebagai profesi semata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tetapi lebih dari itu sebagai proses tansformasi nilai-nilai kehidupan.2.Karya dan pelayanan perlu diresapi semangat Kristus. 3 Guru menebarkan pendidikan keselamatan, merdeka dalam cinta Tuhan dan merdeka dalam belajar.
Kegiatan syukur ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan hiburan oleh anak-anak dan para guru serta perjamuan bersama Yang Mulia Uskup Maumere, guru purna bhakti serta seluruh undangan, diakhiri dengan acara rekreasi bersama lewat lagu maumere manise dan tarian masal. Selamat hari guru buat guru yang purna bhakti.( Agus badjo,wartawan TIN.Com Maumere)